AMBON, Siwalimanews – Uskup Administrator Apostolik Keuskupan Amboina, Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC menahbiskan 6 orang imam baru di Gereja Katedral Santo Fransiskus Xaverius Ambon, Sabtu (29/1) sore.

Mereka yang ditabiskan masing-masing RD Frangky Philipus Kelbulan, Pr, RD Petrus Fransisco Corsan Rahaded, Pr, RD Yohanis Elia Sugianto, Pr, RD Yoseph Martinus Masriat, Pr, RP Marius Sarkol MSC dan RP Yustinus Franklin Adriano Lerebulan MSC.

Prosesi tahbisan ditandai dengan pengenaan stola dan kasula (pakaian resmi para imam), kepada para imam baru. Uskup kemudian mengurapi tangan para imam baru dengan minyak krisma, supaya imam menguduskan umat dan mempersembahkan korban kepada Allah.

Uskup Agung Mandagi dalam sambutan usai misa pentahbisan mengatakan, proviciat dan selamat kepada imam baru.

Ia mengaku, ini merupakan kelompok terakhir yang ditahbiskan sebagai Imam di Gereja Katedral Keuskupan Amboina.

Baca Juga: Kembali Siswa SD Dikenalkan Nilai Pancasila

“Jadi, anda sangat bersejarah bagi saya, karena ini merupakan kelompok terakhir yang saya tahbiskan. Anda berkorban, maka pengorbanan anda akan dibalas,” ungkap Uskup Mandagi.

Sementara itu, Gubernur Murad Ismail dalam sambutannya mengatakan, para Imam merupakan pelaku sejarah dalam gereja, masyarakat dan juga bagi bangsa dan negara.

“Semoga penthabisan imam baru ini akan menjadi momentum strategis dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan Gereja Katolik pada wilayah Keuskupan Amboina,” harapnya.

Ia yakin, imam yang ditahbiskan saat ini akan memainkan peran-peran penting dalam gereja maupun masyarakat untuk bersinergi dan berinteraksi dengan para           pihak dalam membangun peradaban umat dan masyarakat di Maluku.

Ditempat yang sama Provinsial (pemimpin tertinggi tarekat) MSC Indonesia RP Samuel Maranressy MSC, minta kepada imam baru agar selalu menjaga diri.

“Jangan lupa diri. Jangan lupa tanah asal, karena bisa terjadi kesalahan dan kejatuhan,’’ pesannya.

RD Frangky Philipus Kelbulan yang mewakili para Imam baru yang ditahbiskan dalam sambutannya mengatakan, ini merupakan panggilan Tuhan untuk melayani.

“Dalam panggilan ini, kami yakin Tuhan ada bersama-sama dengan kami untuk tetap berkarya dan melayani,” ujar Kelbulan.

Pada kesmepatan itu, Kelbulan juga menyampaikan terima kasih kepada Uskup Mandagi, para pastor, orang tua, keluarga dan sahabat yang selalu memberikan dukungan, topangan doa dan harapan hingga proses pentahbisan ini.

“Kami tidak akan menjadi kami yang sekarang ini kalau kalian tidak mendukung kami,” ungkap Kelbulan.

Anthonius Raharusun, mewakili orang tua para Imam baru mengungkapkan, ini merupakan hari bersejarah baik bagi keenam Imam baru, maupun bagi seluruh umat Katolik di wilayah Keuskupan Amboina.

“Saya menyebutkan hari bersejarah, karena hari ini lewat tahbisan suci mereka diangkat dan dijadikan milik Tuhan, gereja dan umat. Karena Imamat adalah anugerah Tuhan yang diperuntukan demi pelayanan kepada gereja, umat dan masyarakat,” ungkapnya. (S-23)