AMBON, Siwalimanews – Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Ambon, Crhistianto Laturiuw minta kepada setiap organisasi perangkat daerah, terutama OPD penghasil, untuk berinovasi, agar dapat meningkatkan pendapatan Asli Daerah.

Oleh sebab itu, setiap organisasi perangkat daerah tidak boleh hanya memfokuskan diri hanya pada satu potensi, namun harus miliki inovasi agar dapat melihat potnesi lainnya untuk dapat menghasilkan PAD.

“Kami sudah tindaklanjuti itu dengan mitra komisi II, salah satunya Disperindag, dan ternyata dalam rapat evaluasi untuk semester pertama yang sudah kami lakukan bersama Disperindag realisasi PAD mereka sudah melampaui target,” ungkap Laturiuw kepada wartawan usai paripurna di DPRD,  Rabu (27/7).

Laturiuw yang juga Ketua Komisi II DPRD Kota ini mengaku, ada sekitar 8 potensi penghasil PAD yang dikelola Disperindag, namun dalam pelaksanaannya, Disperindag hanya fokus pada beberapa potensi saja, seperti retribusi tempat-tempat penjualan minuman beralkohol, dan retribusi terkait pengujian alat-alat perdagangan, sementara yang lainnya belum jalan maksimal.

“Namun meski demikian, dari dua itu, baru di semester pertama, PAD pada Dinas tersebut, sudah melampaui target sampai 200 persen. PAD 2022 yang ditetapkan kemarin dari Indag itukan dianggarkan Rp1,5 M, pencapaian mereka sampai dengan semester pertama, itu Kalau tidak salah sudah sekitar 43 persen,” ujarnya.

Baca Juga: Demo Tarung Derajat akan Warnai Pelantikan Kodrat Maluku

Oleh sebab itu, Laturiuw minta agar para pimpinan OPD lebih memfokuskan lagi untuk sumber-sumber pendapatan lainnya.

“Itu catatan kami dari Fraksi Gerindra, diharapkan  dalam pembahasan atau penetapan anggaran perubahan nanti di tahun 2022, poin-poin yang sudah mencapai target itu tidak difokuskan ke situ saja, tapi juga segera meluruskan ke poin-poin yang lain,” harapnya.

Pasalnya, menurut Laturiuw, masih banyak potensi lain yang bisa digarap. Namun disatu sisi juga, mungkin terkendala tenaga lapangan dalam fungsi pengawasannya, sehingga sumber-sumber itu belum tersentuh.

“Kami harapkan kurang lebih sekitar Rp2 miliar bisa diperoleh sampai dengan akhir tahun anggaran 2022, khusus untuk Indag. Karena dari Rp1,5 milliar yang ditetapkan, namun direncanakan akan  ditambahkan sampai dengan Rp2 miliar,” imbuhnya. (S-25)