AMBON, Siwalimanews – Tiga hari sudah operasi SAR pencarian terhadap korban Mathin Tuni, nelayan asal Desa Sahulu, Kecamatan Elpaputih, Ka­bupaten Maluku Tengah belum membuahkan hasil.

Tim SAR yang dibantu de­ngan aparat TNI/Polri, BPBD ser­ta masyarakat Desa Sahulu terus melakukan pencairan se­jak pagi hari hingga pukul 18.00 WIT korban belum juga di­temukan.

“Lokasi pencarian sudah kita perluas sampai muara sungai hingga ke tengah laut, hasilnya masih nihil,” ujar Kepala Ba­sar­nas Ambon Djunaidi dalam rilis yang diterima Siwalima, Rabu (23/9).

Diterangkan selain mela­ku­kan pencairan di laut, petugas di­bantu oleh warga setempat me­lakukan pencarian dibibir pantai.

“Banyak warga yang datang membantu melakukan proses pen­cairan, di sekitaran bibir pan­tai tempat lokasi korban dinyatakan hilang di muara sungai,” terang Djunaidi.

Baca Juga: Rumah Dinas tak Ditempati, Ketua DPRD Kota Tuai Kritikan

Djunaidi mengaku upaya keras dilakukan oleh tim SAR gabungan untuk menemukan korban. “Pencairan akan kita lan­jutkan besok harinya, karena hari ini hasilnya nihil,” tandasnya.

Hilang Ketika Melaut

Marthin Tuni, seorang nelayan asal Desa Sahulu, Kecamatan El­pa­putih, Kabupaten Maluku Tengah hilang saat melaut di muara kali Mala, Senin (21/9).

Nelayan tersebut hilang sekitar pukul 07.00 WIT. Tim SAR mela­ku­kan pencarian pada sejumlah titik namun belum berhasil ditemu­kan.

Kepala Basarnas Ambon Dju­naidi dalam rilisnya kepada Siwa­lima, Selasa (22/9) menjelaskan, pihaknya mendapatkan laporkan bahwa hingga sore pukul 17.15 WIT korban belum pulang ke rumahnya.

“Jadi setelah kita dapat laporan, Senin sore sekitar pukul 17.15 WIT, malam itu tim langsung melakukan pencairan di lokasi kejadian: 03°14’493 S – 128°50’27.173 E atau jarak dari pelabuhan KPP Ambon ke LKP :  ± 140 KM,” ujar Djunaidi.

Untuk memaksimalkan proses pencairan, kata Djunaidi, lokasi pencairan operasi SAR di perlebar dari lokasi sebelumnya.

“Tim kita sebar ke areal yang lebih jauh A, 3° 222 47” S, 128° 47’ 183 E, B. 3° 11’ 373 S, 128° 47’ 183 E, C. 3° 11’ 373 S, 128° 58’ 363 E, D. 3° 22’ 473 S, 128° 58’ 363 E dan sampai malam ini korban belum kita temukan,” terang Djunaidi.

Djunaidi mengaku, proses pancairan korban melibatkan Team Rescue KPP Ambon, Polsek Teluk Elpaputih, Kodim 1502 Masohi dan masyarakat setempat.

Menurutnya, alat yang digunakan dalam operasi pencarian adalah Rubber Boat dan longboat masyarakat.

“Dalam operasi SAR hari kedua (Selasa-red) melibatkan banyak unsur termasuk masya­rakat setempat, namun hasilnya masih nihil,” tandasnya. (S-39)