AMBON, Siwalimanews – Satgas penanganan Covid-19 Maluku merilis, sampai dengan 28 Ferbruari tidak ada satu kabupaten kota di Maluku yang berada di zona hijau atau tanpa resiko atau  aman.

Data base satgas mencatat, terdapat empat kabupaten kota berada di Maluku berada di zona orange atau resiko sedang, 7 kabupaten kota lainnya berada di zona kuning atau resiko rendah.

Padahal di akhir tahun 2020, masih tersisa satu kabupaten yang berada di zona hijau yakni Kabupaten Seram Bagian Timur, namun seiring perjalanan waktu, jumlah orang yang terpapar berdambah sehingga tidak ada lagi satu kabupaten kota yang berada di zona aman.

Empat kabupaten kota yang berada di zona orange atau resiko sedang yakni Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten Maluku Barat Daya.

Sedangkan 7 kabupaten kota yang berada di zona kuning atau resiko rendah yakni Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Kepulaan Tanimbar, Kabupaten Buru, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Buru Selatan dan Kota Tual.

“Juru Bicara Satgas Covid-19 Maluku, Doni Rerung membenarkan sampai akhir Ferbruari, di Maluku tidak ada kabupaten yang berada di zona hijau, tapi zona orange dan kuning,” jelas Rerung.

Rerung yang juga merupakan Kepala Balai Laboratorium Kesehatan Paru Dinas Kesehatan Provinsi Maluku mengaku di empat kabupaten kota yang berada di zona orange karena jumlah kasusnya dan tingkat kematiannya cukup tinggi.

Indokator untuk mengukur peta zonasi resiko daerah dihitung berdasarkan indokator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skorsing dan pembobotan. Indikator yang digunakan yakni indikator epidemiologi yakni pertama penurunan jumlah kasus positif dan probable pada minggu terakhir sebesar lebih kurang 50 persen dari puncak, kedua penurunan jumlah kasus suspek pada Minggu terakhir sebesar lebih kurang 50 persen dari puncak, ketiga penurunan jumlah meninggal kasus positif dan probable pada minggu terakhir sebesar lebih kurang 50 persen dari puncak, keempat penurunan jumlah meninggal terakhir sebesar kurang lebih 50 persen pada Minggu terakhir sebesar kurang lebih 50 persen dari puncak dan penurunan jumlah kasus positif dan probable yang dirawat di rumah sakit pada Minggu terakhir sebesar lebih kurang 50 persen dari puncak.

Selanjutnya kelima penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di rumah sakit pada minggu terakhir sebesar kurang lebih 50 persen, keenam persentasi kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif dan probable, ketujuh laju insidensi kasus positif per100.000 penduduk, kedelapan mortality rate kasus positif per 100.000 penduduk dan kesembilan kecepatan laju insidensi per 100.000 penduduk.

Selain itu katanya indikator surveilans kesehatan masyarakat juga di hitung yakni jumlah pe­meriksaan sampel diagnosis me­ningkat selama 2 Minggu terakhir, positivity rate rendah (target lebih kurang 5 persen sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa).

“Dengan perhitungan itu Itu maluku kini belum ada kabupaten yang berada di zona hijau,” jelasnya.

Menurutnya tidak ada cara lain untuk memberantas penyebaran covid kalau masyarakat tidak ikut membantu pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan.

Menjaga jarak, mencuci tangan di air mengalir, menjaga jarak jelas Rerung menjadi kunci memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

“Kita masih harapkan masyara­kat patuh protokol kesehatan, se­lain itu upaya yang sudah peme­rintah lakukan adalah melakukan vaksinasi kepada tenaga kese­hatan dan sekarang sudah tahap II vaksinasi dengan sasaran lan­sia, tenaga pelayan publik, dan ang­gota TNI Polri,” tegasnya. (S-39)