AMBON, Siwalimanws – Sebanyak 3.716 proposal dari seluruh Indonesia yang diajukan ke Menristekdikti dalam kompetisi pemberdayaan masyarakat program UKM Indonesia Bangkit, hanya 29 proposal yang lolos dan satu diantaranya dari Maluku.

Team Indonesia Bangkit Maluku kerja sama antara perguruan tinggi Patimura, Polikteknik Negeri Ambon dan Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Katolik Ambon berhasil lolos dengan 1 proposal dengan Credit Union Hati Amboina (CUHA) sebagai mitra pember­dayaan.

Tim ini dikomandoi  Olivia L Sahertian dari Politeknik Negeri Ambon. Menris­tek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang PS Brodjo­negoro mengumumkan 29 judul proposal dari 27 perguruan tinggi sebagai penerima dana pemberdayaan masyara­kat Program Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia Bangkit Tahun 2020.

Melalui kegiatan ini, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) mendorong pemberdayaan masyarakat melalui perguruan tinggi.

Menristek berharap dukungan inovasi dari perguruan tinggi membuat UKM/UKMK mampu menjalankan ekonomi minim kontak (less contact economy). Hal itu untuk mendukung ekonomi tetap produktif dalam masa pandemi Covid-19 dengan mengutamakan teknologi informasi berbasis database di era Revolusi Industri 4.0.

Baca Juga: Tim Supervisi Polri Tinjau Penyelenggara Pilkada di Maluku

“Diharapkan perguruan tinggi bisa turut serta memberdayakan UMKM, sehingga nantinya UMKM bisa mem­bawa teknologi ataupun usaha yang berbasis teknologi ke pasar. Baik melalui market platform atau juga melalui kegiatan bisnis biasa,” ujar Bambang dalam rilisnya kepada Siwalima Kamis (10/12).

Disebutkan, Politeknik Negeri Ambon termasuk dalam 27 perguruan tinggi penerima hibah. Jumlah itu terdiri dari 14 PTN dan 13 PTS. Perguruan tinggi tersebut meliputi Politeknik Negeri Jember dan Universitas Widyagama mendapatkan dana untuk dua proposal. Perguruan tinggi lainnya adalah Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Subang, Politeknik Negeri Tanah Laut, Universitas Diponegoro, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Lampung, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Malang, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Tidar, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Udayana, Politeknik Negeri Ambon, Institut Teknologi Nasional Malang, Politeknik Harapan Bersama, Politeknik Katolik Saint Paul Sorong, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Amikom Pur­wokerto, Universitas Bali Internasional, Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Universitas Muhammadiyah Lampung, Universitas PGRI Banyuwangi, dan Institut Perta­nian Stiper Yogyakarta.

Sebaran penerima hibah berdasar­kan provinsi, terdiri atas Bali (4 judul proposal), Lampung (2 proposal), Daerah Istimewa Yogyakarta (2 proposal), Jawa Barat (1 proposal), Jawa Tengah (5 proposal), Jawa Timur (8 proposal), Kali­mantan Selatan (2 proposal), Maluku (1 proposal), Papua (1 proposal), Sulawesi Selatan (2 proposal), dan Sumatera Selatan (1 proposal).

Menristek menuturkan, penerima hibah diseleksi berdasarkan proposal yang masuk dan kemudian dilakukan seleksi secara administrasi dan sub­stansi, lalu ditentukan pemenangnya.

“Terdapat 3.716 judul proposal yang mendaftar, 1.068 yang lolos admini­strasi dan dilakukan seleksi substansi. Setelah itu ditentukan 29 judul proposal sebagai pemenang. Lingkup implemen­tasi yang dilaksanakan untuk menye­lesaikan masalah UKM dan Koperasi, di antaranya pembinaan kelompok, pe­ngembangan sentra, permodalan, mana­jerial, proses produksi, dan pema­saran,” ungkapnya.

Tim Indonesia Bangkit mengusung judul, “Penerapan Teknologi dan Digital Branding Guna Meningkatkan Daya Saing Hasil Produk Kelompok Binaan Koperasi Credit Union Hati Amboina (CUHA) di Provinsi Maluku.

Mengambil Koperasi CUHA sebagai mitra karena sejalan dengan visi dan misi dari koperasi tersebut yakni pem­berdayaan anggota berbasis kelompok.

Kegiatan dilakukan di dua tempat kantor pelayanan yakni Kantor Pelaya­nan Ambon dari 9-14 November dan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara  17-18 November 2020.

Kegiatan difokuskan kepada kelompok binaan Koperasi CUHA, dimana diberikan pelatihan mengenai cara pengolahan hasil produksi secara higienis dan berstandar mutu, cara pengemasan produk yang baik, cara memasarkan produk secara modern melalui media-media online dan website Lapak Amboina yang dibuat oleh Tim Indonesia Bangkit.

Bekerjasama dengan OPD terkait Dinas Perindustian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian,  Konsultan IT tentang penggunaan web Lapak Amboina serta diberi motivasi dari pelaku usaha yang sudah sukses di bidangnya. (Cr-6)