AMBON, Siwalimanews – Buka lomba inovasi pangan lokal yang digelar di kelurahan Lateri, Sabtu (23/10), Penjabat WaliKota Ambon Bodewin Wattimena berkeinginan setiap tamu yang berkunjung disajikan pangan lokal khas Ambon atau Maluku.

“Mengkonsumsi pangan atau makanan lokal, harus menjadi budaya di Kota Ambon,” kata walikota dalam sambutaanya.

Ia mengaku kedepan, tidak ada lagi sajian-sajian makanan yang bukan dari pangan lokal. Hal ini harus diperbiasakan, hingga menjadi kebiasaan yang baik bagi kota ini.

“Jangan terlalu tergantung pada beras, kita punya sagu, kasbi dan lainnya  yang harus menjadi menu utama setiap hari, terutama saat menjamu tamu yang berkunjung,” harapnya.

Untuk itu, apa yang diseleng­garakan 11 sektor pada Jemaat GPM Lateri ini, lanjut Wattimena, atas nama Pemerintah Kota, pihaknya memberikan apresiasi dan atensi, karena secara tidak langsung.

Baca Juga: DPRD Diminta Desak Pemprov Masukan APBD Perubahan

“Kegiatan ini telah membantu Pemerintah Kota dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi pangan lokal,” ujarnya.

Dirinya juga mengucapan terima kasih kepada pimpinan dan warga Jemaat GPM Lateri yang telah membantu Pemkot, baik dalam hal menjaga ketahanan pangan demi peningkatan UMKM pada jemaat.

Ia juga menyadari sungguh, bahwa pandemi Covid-19 seluruh masyarakat telah diperhadapkan dengan krisis pangan. Sehingga dibutuhkan sebuah inovasi untuk penyesuaian dengan kondisi itu.

Berbagai kebijakan strategis dilakukan pemerintah pada semua sektor, termasuk bagi UMKM.

“Saya sadari sungguh, sektor yang paling bertahan ditengah kondisi krisis ini, adalah pelaku UMKM,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Majelis Jemaat GPM Lateri, pendeta Henry Chr Timisela juga mengatakan kegiatan tersebut adalah salah satu hasil keputusan persidangan Jemaat ke 40.

“Lomba inovasi pangan yang diikuti 11 sektor dan hasilnya juara I dari sektor Karmel, juara II dari sektor Nazareth 1, juara III dari sektor Sion, dan juara favorit dari sektor Galilea,” ucapnya. (S-25)