AMBON, Siwalimanews – Dalam rangka menyongsong hari AIDS se-dunia pada 1 Desember nanti, maka Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Maluku menggelar berbagai kegiatan.

Kegiatan yang digelar KPA Maluku ini telah dilakukan sejak bulan September hingga Desember nanti yakni, sosialisasi HIV/AIDS, talk show, pelatihan pendidik sebaya, pemetaan hotspot Kota Ambon dan berbagai kegiatan lainnya.

“Untuk tema yang di angkat dalam peringatan HIV/AIDS tahun 2021 ini yakni Akhiri AIDS Cegah HIV dan Aakses untuk Semua,” tandas Sekretaris KPA Provinsi Maluku Sri Ananta Widhya di ruang kerjanya, Selasa (30/11).

Namun dari itu semua kata Sri Ananta, yang paling penting adalah, akses untuk pemberitaan, akses pengobatan dan akses edukasi.

“Dari September hingga saat ini kita sudah lakukan semua dan itu sesuai dengan tema yang diangkat, sehingga semuanya sudah sinergi,” ucapnya.

Baca Juga: Korps Adhyaksa Kembali Gelar Serbuan Vaksinasi

Untuk puncak peringatan, KPA akan melakukan kampanye media, dan memasang pita AIDS kepada warga, untuk mengingatkan setiap orang agar waspada terhadap HIV/AIDS.

Berdasarkan data SIHA Dinas Kesehatan provinsi tercatat kasus HIV/AIDS Maluku pada bulan Oktober 2021 mengalami kenaikan, walaupun tidak maksimal, namun sejauh ini, ada beberapa  kabupaten yang belum mengirimkan datanya ke KPA.

Untuk data secara komulatif kasus HIV/AIDS di kabupaten/kota tahun 1994 hingga Oktober 2021, untuk Kota Ambon untuk HIV 353 kasus dan AIDS 796 kasus, Malra HIV 676 kasus dan AIDS 89 kasus, Aru HIV 417 kasus dan AIDS 117 kasus, Malteng  HIV 287 kasus dan AIDS 37 kasus, KKT HIV 203 kasus dan AIDS 8 kasus, Tual HIV 186 kasus dan AIDS 20 kasus, MBD HIV 110 kasus dan AIDS 8 kasus, Buru HIV 94 kasus Aids 13 kasus, SBB HIV 58 kasus AIDS 31 kasus, SBT HIV 47 kasus dan AIDS 9 kasus, Bursel HIV 33 kasus dan AIDS 1 kasus.

“Saat ini Indonesia berupaya untuk mencapai ending AIDS pada tahun 2030, sebagai bentuk komitmen bersama negara-negara lain di dunia,” tuturnya.

Beberapa langkah strategis dilakukan untuk mencapai target indikator SDG’s, RPJMN, renstra, triple 90, dan pencapaian three zeros, yaitu tantangan penanggulangan HIV/AIDS dan IMS di Indonesia, adalah bagaimana meniadakan inekualitas dan menjamin kesetaraan.

Selain itu, menjaga semua upaya mengakhiri AIDS pada tahun 2030, tetap pada jalurnya menjadi tantangan terbesar. Selain itu diperlukan komitmen dan dukungan semua pemangku kepentingan untuk keberhasilan penanggulangan HIV-Aids dan pencapaian target.

“Keberhasilan penanggulangan HIV/AIDSdan IMS merupakan hasil kerja bersama multi sektor pemerintah pusat dan daerah, akademisi/praktisi, masyarakat, swasta, dan media. (S-51)