AMBON, Siwalimanews – Sekolah Minggu Tunas Pekabaran Injil (SMTPI) Ebenhaizer II Jemaat Imanuel OSM menggelar Syukur Paskah dengan berbagai lomba yang digelar di Gedung Gereja Bahtera, Selasa (19/4).

Ketua Pengasuh Viktor Metubun kepada Siwalimanews Rabu (20/4) mengungkapkan, adapun berbagai lomba yang dilakukan sesuai jenjang, dimana lomba mewarnai untuk jenjang Batita, jenjang indria lomba dance bertelur, sedangkan untuk jenjang anak kecil, anak tanggung dan remaja lombanya lain.

“Untuk jenjang batita membawa pensil warna dan meja jika ada, untuk jenjang anak kecil, tanggung dan remaja masing-masing membawa papan oles dan pena, sedangkan untuk lomba T2 diingatkan membawa Alkitab,” ungkap Metubun.

Metubun juga mengaku, dalam rangka menyambut Paskah kemarin,  SMTPI Kelompok Ebenhaizer II juga menggelar berbagai kegiatan, yakni ibadah sambut paskah, yang dibuka dengan pujian-pujian dan dipimpin oleh para pengasuh,

Sementara ibadah persiapan paskah dipimpin oleh Pendeta A de Fretes. Dalam proses ibadah ini juga diputar film pendek yang berjudul Beta Seng Sendiri. Film ini dilakonkan oleh beberapa anak sekolah minggu dan para pengasuh.

Baca Juga: Komisi I Desak Pemprov Serius Kembalikan Pengungsi Kariu

Menurutnya, pesan firman Tuhan lewat film tersebut yang disampaikan oleh Pedneta de Fretes, yakni jika anak-anak yang tidak memiliki ayah dan ibu tidak boleh bersedih, namun harus terus berdoa dan belajar bersyukur, karena Tuhan Yesus memberkati anak-anak.

“Jangan berkecil hati jika tidak ada papa dan mama, karena Tuhan Yesus selalu ada dengan anak-anak, baik siang maupun malam,” ucap Metubun mengikuti ucapan Pendeta de Fretes.

Pendeta de Fretes juga minta kepada anak-anak SMTPI untuk tidak perlu mengatakan Tuhan tidak adil atas semua persoalan yang dihadapi, sebab semua orang tetap dikasihi oleh Tuhan Yesus.

Oleh itu anak-anak diminta agar film ini dapat menjadi inspirasi agar anak-anak tidak berkecil hati dalam setiap persoalan yang terjadi, sebab Tuhan Yesus pasti akan memberikan yang terbaik bagi anak-anak.

“Memomentum perayaan paskah, yakni kubur kosong membuktikan bahwa  kuasa maut tidak bisa menahan kuasa Allah oleh karena itu Yesus Bangkit,’ tandasnya.

Usai ibadah dilanjutkan dengan pawai obor dan juga permainan cari telur paskah olh anak-anak SMTPI.

Salah satu peserta lomba Rafael Subankoly mengaku, sangat gembira dan senang dalam mengikuti kegiatan menyambut paskah.

“Saya sangat gembira dengan kegiatan yang dibuat oleh para pengasuh, semoga kita sebagai anak-anak SMTPI dapat memaknai kebangkitan Yesus, bahwa Yesus bangkit untuk menyelamatkan kita semua,” ucapnya.

Ketua Bakopel Sektor Bahtera Tresye Noya mengaku, dalam memaknai perayaan paskah, anak -anak asuhnya yang ada dalam SMTPI Kelompok Ebenhaizer II, secara khusus mereka dapat menyadari Tuhan Yesus sangat mengasihi semua orang.

“Kita harus tanamkan kepada mereka bahwa kita semua adalah satu keluarga kerajaan Allah, sehingga dalam hidup mereka bisa menyanyangi dan menghormati satu dengan yang lain,” ujarnya.

Sedangkan Ketua Seksi acara Sherynzwing Tuahattu mengaku, perayaan Paskah adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan anak-anak tentang ketaatan sempurna Yesus kepada BapaNya.

“Saat kita melakukan seperti apa yang sudah Yesus lakukan, kita akan melihat Yesus hidup di dalam kita. Inilah kebenaran yang diwariskan Yesus kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya,” ungkasnya

Untuk diketahui dalam kegiatan itu juga dilakukan pelepasan sejumlah lampion oleh para pengasuh di kawasan Pelabuhan Gudang Arang, Ambon. (S-21)