AMBON, Siwalimanews – Lulusan Stikes Maluku Husada membantu pemerintah dalam hal menyediakan tenaga kesehatan untuk disebarluaskan di Maluku.

Penegasan ini disampaikan Ketua STIKes Maluku Husada, Dr. Sahrir Sillehu dalam Sidang Senat Terbuka dalam rangka wisuda 263 mahasiswa program Sarjana, Profesi dan Diploma di salah satu hotel di Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (17/12).

Proses hari kata Sullehu merupakan wisuda ke II bagi program sarjana dan pendidikan profesi kesehatan di kampus yang ia pimpin.

Menurutnya lulusan program studi yang diwisudakan hari ini terdiri dari Diploma III Kebidanan sebanyak 108 orang, program sarjana Kesehatan Masyarakat 25 orang, program sarjana Kepe­-rawatan 88 orang dan program sarjana Farmasi 17 orang, dan Profesi Ners 25 orang.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yayasan, para dosen dan orang tua yang telah mempercayakan anak mereka mengenyam pendidikan di Stikes Maluku.

“Terima kasih untuk semua pihak, baik Yayasan, dosen dan juga orang tua yang telah mempercayakan kami untuk mendidik anak-anaknya. Dan kepada para wisudawan, selanat dan sukses atas prosesi wisuda ini,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, bahwa Stikes telah menyelenggarakan pendidikan sejak tahun 2019 dan telah terakteditasi dan telah diakui oleh pemerintah.

“Seluruh program studi yang menjalankan pembelajaran, mengacuh pada kurikulum nasional,” ungkapnya.

Selain itu, dalam bidang penelitian, tidak dipungkiri, bahwa Stikes juga mempunyai andil dengan inovasi yang dimiliki. Dan pelayanan kesehatan berbasis gugus pulau yang dilaksanakan dengan cara terintegrasi, terarah dan terpadu.

Ia menambahkan, Stikes Maluku telah melakukan berbagai kegiatan yang turut membantu pemerintah dalam upaya penurunan angka stunting dan penyakit inspeksi yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa.

Sementara itu, Pembina Yayasan Maluku Husada,  Hamdan Tunny menambahkan, saat ini, pihaknya tengah berproses untuk perubahan status terhadap Stikes Maluku, menjadi sebuah universitas.

“Kami sudah melakukan pro­-ses perubahan. kita akan usul­-kan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Syarat utamanya untuk dapat ijin, harus diproses lewat lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara,” ujarnya.

Disinggung terkait SDM yakni dosen ia mengaku tenaga pe­-ngajar sebanyak 107 orang de­-ngan lulusan dalam satu tahun ini tercatat, gelombang I 468 lu­-lusan, dan gelombang ke II De­-sember ini, 263 lulusan. (S-25)