AMBON, Siwalimanews – Panitia seleksi calon Sekertaris Kota Ambon diingatkan untuk pro­fesional, objektif dan transparan, dan tidak masuk angin agar pro­ses tersebut bisa melahirkan seorang sekot yang berkualitas.

Menurut pengamat mana­ge­men kebijakan publik, Natanel Ela­ke dengan dilakukan seleksi ulang sesuai perintah Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) itu berarti diduga pansel ‘masuk angin’. Karena itu ia meminta agar proses seleksi ulang ini, pansel harus betul-betul profesional dan tidak boleh masuk angin.

“Ini baru pernah terjadinya ya, KASN mengoreksi kerja pansel dan memerintahkan untuk dilaku­kan seleksi ulang. Dimana KASN melakukan evaluasi dan ditemu­kan bahwa pada proses seleksi itu ada yang tidak beres, sehingga meminta agar penyusunan maka­lah dan wawancara dipisahkan,” ujar Elake saat diwawancarai Siwalima melalui telepon selu­lernya, Minggu (5/12).

Kata dia, jika koreksi itu dilakukan oleh KASN, maka pansel juga perlu dikoreksi dan perlu profesional dan terutama tidak masuk angin.

“Jika KASN menemukan sesuatu dan meminta supaya dilakukan seleksi ulang, maka patut dicurigai apakah pansel tidak profesional atau pansel masuk angin,” ujarnya.

Baca Juga: Nyaris Baku Pukul di Lokasi Seleksi Sekot

Karena itu, dia meminta agar Pansel bekerja secara profesional, jujur, tidak boleh diintervensi siapapun dan terutama objektif sehingga bisa melahirkan calon sekot defibitif yang berkualitas.

“Karena kalau pansel masuk angin maka tentu akan melahir­kan calon pemimpin yang tidak baik. Saya sebagai warga kota tentu menyesal. Karena proses yang salah dan memilih pemim­pin yang salah dan kemudian menghasilkan pemimpin yang tidak mempunyai kapabilitas dan melahirkan pemimpin yang bekerja juga dengan cara-cara yang tidak benar, jika pansel bekerja dengan cara-cara tidak benar,” tegasnya.

Objektif

Sementara itu, anggota DPRD Komisi II meminta, pansel Sekot Ambon untuk bekerja secara objektif.

“Pansel yang dibentuk harus objektif dalam melakukan seleksi dan juga tidak boleh ada intervensi dari siapapun termasuk Walikota Ambon, yang dibutuhkan hasil kelulusan yang murni,” ujar Hary Sahertian kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Minggu (5/12).

Menurutnya, untuk setiap kandidat  calon sekot harus menyadari ketidaksempurnaan pasti dimiliki oleh setiap orang. Namun komitmen untuk membawa diri sebagai calon adalah sebuah anugerah.

Ia meminta, pansel untuk objektif orang yang terpanggil dan terpilih adalah orang  berhikmat yang dipilih Tuhan untuk melayani dengan penuh tanggung jawab.

“Sebab menjadi pimpinan itu bukan datang dari manusia tetapi datang Tuhan. Jika Tuhan tidak berkenan maka segala sesuatu tidak akan berjalan dengan baik.” Ujarnya.

Ia meminta, Pansel yang dibentuk harus objektif dalam melakukan seleksi dan juga tidak boleh ada intervensi dari siapapun termasuk Walikota Ambon. (S-19/S-51)