AMBON, Siwalimanews – Warga Gadihu, Kebun Cengkih, Desa Batu Merah, Kecamatan Si­rimau, Kota Ambon murka. Mereka memblokir jalan, karena selalu dibohongi Pemkot Ambon.

Aksi blo­kir dila­ku­kan sejak Rabu (4/11) sore. Jalan di kawasan Gadihu, rusak pa­rah. Pemkot berjanji untuk mem­perbaiki, namun tidak direaliasi.

Mereka sudah berulangkali melaporkan ke pemkot, tetapi selalu diberikan janji manis.

“Kami selama ini sudah cukup sabar. Kami selalu dibohongi pemkot untuk perbaikan jalan ini. Mau sampai kapan kita dibohongi terus. Padahal jalan ini sering dilalui para pejabat di daerah ini, bahkan pak presiden juga pernah lewat jalan ini,” tandas koordinator aksi, Kaharudin di depan Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta, yang datang menemui warga, Kamis (5/11).

Kaharudin mengatakan, jalan Gadihu rusak sangat parah. Jalan tersebut bukan lagi sebagai jalan alternatif, namun sudah menjadi jalan utama, sehingga sangat naif jika pemkot tak memperbaikinya.

Baca Juga: Wewra: Raja Negeri Watludan tak Bekerja Maksimal

“Mengapa di daerah lain, jalan di dalam gang saja dibutas dengan rapih, sementara di Gadihu yang sudah jadi jalan utama, namun puluhan tahun rusak tak diperbaiki, kita seperti dianaktirikan,” ujarnya, sembari menegaskan, jika tak diperbaiki secepatnya, jalan Gadihu tetap akan blokir.

Abdul, warga Gadihu juga mengatakan hal yang sama. Aksi pemblokiran dilakukan karena sebagian besar ruas jalan Gadihu mengalami kerusakan parah. Ironisnya,  tak pernah diperhatikan oleh Pemkot Ambon.

“Jalan di sini merupakan salah satu jalan alternatif yang paling sering dilewati oleh masyarakat dengan kendaraan untuk meng­hindari kemacetan yang biasa terjadi di Kebun Cengkih,” ujarnya.

Warga lainnya bernama Susi mengaku, penutupan akses jalan i dilakukan sejak Rabu (4/11) sore. “Jalan ini sudah 10 tahun rusak tapi tidak juga diperbaiki. Sudah banyak terjadi kecelakaan akibat kerusakan jalan ini,” tuturnya.

Warga sudah seringkali melaporkan kondisi jalan tersebut ke Pemkot Ambon maupun Provinsi Maluku. Namun, laporan mereka tidak pernah ditindaklanjuti hingga saat ini.

“Kami sudah lapor ke pemkot sampai ke provinsi, namun tidak ada jalan keluar sampai saat ini.” kesalnya.

Tidak hanya warga Kebun Ceng­-kih dan sekitarnya, warga Ahuru, Karang Panjang juga memanfa­atkan jalur tersebut, karena jangkauan yang lebih dekat.

“Ini jalan bertahun-tahun rusak, sudah dilaporkan berkali-kali tidak juga diperbaiki,” sesalnya.

Senada dengan Susi, Fauzi juga mengaku seringkali terjadi kecelakaan tunggal, baik itu sepeda motor maupun mobil. Hal itu terjadi karena kerusakan jalan di kawasan ini cukup parah, apalagi di daerah tanjakan.

“Kerusakan yang parah malah jalan ditanjakan. Coba saja lihat, ada lubang lebar di tengah jalan. Lubang itu yang sering orang jatuh di situ,” tandasnya.

Ia mengaku, warga sempat memperbaiki jalan tersebut sesuai dengan kemampuan mereka, namun kembali rusak lagi.

“Kita warga di sini sudah beberapa kali punya inisiatif sendiri kumpul uang kemudian beli semen dan pasir cor jalan yang berlubang, namun namanya pake semen tetap saja rusak lagi,” ujarnya

Pantauan Siwalima, Kamis (5/11) yang diizinkan melewati jalan itu hanyalah sepeda motor.

Tolak Tambal Sulam

Warga Gadihu menolak secara tegas solusi sementara yang diberikan oleh Dinas PUPR Kota Ambon untuk mengatasi kerusakan jalan pada kawasan itu.

Ketua  Pemuda Gadihu Aldy Tuasikal menegaskan, solusi yang diberikan Dinas PUPR untuk menambal sulam jalan yang rusak, dinilai bukan solusi yang baik. Solusi tersebut pernah dilakukan, namun tidak bertahan lama, karena jalan tersebut rusak lagi.

“Jika sebentar pemkot tidak tandatangani surat pernyataan yang kami buat, maka jangan harap alat berat itu bisa masuk. Kalau tambal sulam ini bukan kali pertama, jadi kami tidak lagi terima solusi itu,” tandas Aldy kepada wartawan, di lokasi pemblokiran jalan, Kamis (5/11).

Warga Gadihu, kata Aldi, telah bersepakat tetap memblokir jalan tersebut sampai tuntutan mereka terpenuhi. Pasalnya, janji perbaikan jalan bukan kali pertama diutarakan pemkot, namun sudah berulangkali, tapi tidak direalisasikan.

Untuk itu, harus ada jaminan bagi warga melalui surat pernyataan yang harus ditandatangani oleh walikota

“Kami warga Gadihu menuntut pemkot untuk segera menyelesaikan persoalan ini. Surat pernyataan yang kami sampaikan itu sebagai pegangan buat kami, bahwa ini tidak hanya jadi sebuah janji lagi,” tegasnya

Menurutnya, kondisi jalan yang alami kerusakan ini sudah dirasakan warga Gadihu selama 10 tahun terakhir, namun tak kunjung diperbaiki, padahal sudah berulang kali warga melaporkan hal tersebut ke dinas terkait.

“Kalau jalan ini tidak diperbaiki sampai pada tahun 2021, maka kami akan tetap memblokir jalan ini sehingga akses masuk tidak bisa dilakukan oleh warga lain,” ancamnya.

Mendengar tuntutan warga, Elly Toisuta mengatakan, langkah yang diambil warga Gadihu sudah sangat tepat. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan dinas terkait agar jalan Gadihu segera diperbaiki.

“Jalan ini sesuai koordinasi saya dengan pihak PU itu, akan dikerjakan di awal tahun 2021. Saya berani jadi jaminannya bagi basudara semua di Gadihu,” tandasnya.

Sementara Sekretaris Dinas PUPR Kota Ambon, Mely Latuihamallo menjelaskan, jalan Gadihu akan diperbaiki awal Januari 2021.

“Awalnya anggaran pembangunan jalan ini sebesar 2,2 miliar telah ada dalam APBD 2020, namun karena refocusing akibat Covid-19, sehingga dimasukan lagi dalam APBD tahun 2021. Jadi jalan ini tetap akan diperbaiki secara keseluruhan pada tahun 2021,” jelas Latuihamallo, kepada Siwalima, Kamis (5/11).

Untuk sementara, kata Latuihamallo, jalan itu akan diperbaiki dengan menambal setiap bagian yang rusak.

“Sore ini, kita perbaiki jalan ini dengan menambal setiap jalan yang berlubang dulu demi menjawab keluhan warga. Nanti awal 2021 baru kita perbaiki semuanya,” janji Latuihamallo.

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kota Ambon, Yerry Matulessy mengaku, sekitar pukul 17.00 WIT, warga sudah membuka blokir jalan, sehingga alat sudah bisa masuk.

“Sudah mulai kerja  tambal, lubang-lubang yang ada ditutu. Target malam ini selesai, sehingga besok kendaraan sudah bisa lewat,” jelasnya.

Ia menambahkan, warga bersedia membuka blokir, karena sudah ada kesepatan antara warga, Wakil Ketua DPRD Kota Ambon Rustam Latupono dan Dinas PUPR untuk tahun 2021 jalan Gadihu dihotmix. (Cr-5/Cr-6)