BULA, Siwalimanews – Setelah M Abas Rumatamerik selesai masa jabatannya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Seram Bagian Timur karena pensiun, kursi orang nomor satu di dinas ini tentunya jadi incaran.

Untuk memberikan pelayanan yang maksimal, maka Pemkab SBT melalui Sekda Syarif Makmur menawarkan jabatan tersebut dengan mahar sebesar Rp 100 Juta, kepada Sekretaris Dinas kesehatan SBT Ridwan Malaka.

Selain uang Rp. 100 juta, Makmur juga mengharuskan plt Kadinkes harus bekerja maksimal untuk memenangkan pasangan FAHAM di pilkada 9 Desember nanti.

Malaka kepada wartawan di ruang kerjannya, Jumat (4/12) siang menuruturkan, sebelum dirinya di tawar oleh sekda untuk menduduki jabatan Plt Kadis Kesehatan, ia dihubungi melalui telepon oleh Staf Ahli Bupati AQ Amahoru untuk menghadap sekda dengan tujuan berkoordinasi terkait akan ditandatanganinya SK pengangkatan dirinya selaku Plt Kepala Dinas.

Mendapat pemberitahuan tersebut, Malaka kemudian bergegas menuju ke ruangan sekda. Sesampainya di sana, di dalam ruangan tersebut sudah ada Staf Ahli Bupati AQ. Amahoru.

Baca Juga: Cabut SK Mukti, Pjs Bupati dan Sekda SBT Didemo

“Sebelum saya duduk, Sekda langsung bicara kepada saya untuk tolong carikan uang Rp 100 juta, agar SK saya ditandatangani, itu juga karena mau usul ke Pjs Bupati,” beber Malaka.

Permintaan sekda itu, langsung direspon oleh Malaka, bahwa dirinya tidak ada uang, apalagi, dirinya masih mengambil pinjaman kredit di salah satu bank untuk keperluan membangun rumah miliknya.

Karena tak bisa menyanggupi permintaan tersebut, Malaka langsung pamit pulang ke rumah. Namun pada malam harinya ia kembali dihubungi lewat telepon sebanyak empat kali oleh Staf Ahli Bupati AQ Amahoru untuk kembali menghadap sekda.

Namun tak satu pun dari panggilan telepon itu yang ia jawab, sebab permintaan sekda tak bisa dipenuhinya, sebab ia tak miliki uang sebesar yang diminta sekda.

“Karena saya tidak merespon telepon dari Amahoru, pada hari kedua Amahoru kembali menelpon saya untuk menghadap sekda,” tuturnya.

Lantaran dipanggil oleh sekda sesuai dengan hasil komunikasi melalui telepon dengan Amahoru, maka ia terpaksa memenuhi panggilan tersebut. Setibanya di ruang sekda, di sana sudah ada Sekretaris Kesbangpol Abdul Halik Rumeon yang secara kebetulan juga ingin berurusan dengan sekda.

“Saya tiba di ruangan sekda, Pak Amahoru langsung sampaikan kepada saya bahwa kenapa datang dengan Sekretaris Kesbangpol? Kemudian saya jawab kepada Amahoru bahwa kebetulan pak Halik Juga ada urusan dengan pak sekda. Dan saat itu saya diajak jika setuju menjadi Plt Kadinkes, maka saya harus bekerja memenangkan Paslon FAHAM,” ucap Malaka.

Untuk diketahui, Sebelum sekda memanggil Ridwan Malaka, terdapat empat nama pejabat eselon di Dinas Kesehatan yang diusulkan untuk diangkat menjadi Plt Kadinkes menggantikan Kadinkes lama yang telah pensiun.

Empat pejabat yang diusulkan Pjs Bupati Hadi Sulaiman ke BKD Masing-masing Ridwan Malaka, Samaun Rumakabis, Nur Kilmas dan Upi Punira Kilwalaga. Namun dari keempat nama, ini, Pjs Bupati telah mendisposisikan ke BKD untuk disipakan SK pengangkatan terjadap Ridwan Malaka sebagai Plt Kepala Dinas.

Namun kenyataannya justri tak sperti itu. Pasalnya, SK yang keluar berbeda dengan yang diajukan BKD.

Hingga berita ini diturunkan, Sekda SBT Syarif Makmur yang coba dikonfirmasi Siwalimanews,  baik melalui telepon selulernya, maupun sopir pribadinya juga tidak bisa dihubungi, bahkan saat Siwalimanews mendatangi rumahnya juga sekda tidak berada di tempat. (S-47)