JAKARTA, Siwalimanews – Masyarakat tidak perlu takut dan ragu ketika vaksin Covid-19 sudah siap untuk diberikan, sebab pemerintah tengah memastikan vaksin yang akan digunakan aman, memiliki efektivitas dan halal.

Bahkan pemerintah juga menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memastikan vaksin yang digunakan benar-benar halal.  Vaksin yang digunakan nanti sudah lulus uji klinis tahap tiga, dan menerima emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) serta terdaftar di World Health Organization (WHO).

“Uji klinis merupakan tahap yang harus dilalui setiap vaksin untuk memastikan aman digunakan manusia dan memiliki efektivitas menghasilkan imunitas tubuh terhadap Covid-19,” jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, di Kantor Presiden, sebagaimana disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Selain itu kata Wiku, dalam pengembangan vaksin Covid-19 juga melibatkan para pakar bidang kesehatan dan WHO. Hal ini bertujuan untuk memonitor dan memastikan bahwa vaksin ini aman digunakan.

Selain itu, kerjasama yang erat dijalin untuk menginvestigasi dan mengkomunikasikan isu-isu yang muncul dalam pengembangan vaksin. Jika ditemukan isu-isu yang perlu ditindaklanjuti, maka pemerintah akan melaporkan ke WHO dan akan dievaluasi oleh Global Advisory Comitte on Vaccine Safety .

Baca Juga: Menkes Sebut Vaksinasi akan Melalui Dua Skema

“Bahkan untuk pastikan kesiapan program vaksinasi, pada Rabu (18/11), Presiden Joko Widodo sudah melakukan peninjauan simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan Puskesmas Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat,” ujarnya.

Dari simulasi itu, masyarakat mengikuti seluruh tahapan vaksinasi dari mulai pendaftaran, memperoleh vaksinasi dan menunggu selama 30 menit pasca vaksinasi, untuk melihat reaksi penyuntikan vaksin, sebelum diperbolehkan pulang.

Selain itu penetapan regulasi pengadaan vaksin yang dilakukan pemerintah sudah mengikuti standar internasional yang berlaku. Alur perizinan produksi, maupun izin edar juga dilakukan secara ketat untuk memastikan keamanan dan kesesuaian vaksin dengan standar yang berlaku.

“Sekali lagi saya tekankan, vaksin yang akan digunakan nanti aman. Efek samping yang terjadi, hanya bersifat minor dan sementara. Efek samping yang sangat besar sangat jarang ditemui, kita selalu memonitor danantisipasi  semua keadaan ini. Vaksin juga dapat melindungi diri kita dan orang lain yang tidak dapat divaksin karena alasan kesehatan tertentu,” ucap Wiku. (Cr-5)