NAMLEA, Siwalimanews – Satgas Covid 19 Kabupaten Buru melakukan tracking terhadap 20 orang yang melakukan perjalanan bersama dengan pasein 01, AMM alias H, mahasiswa asal NTT yang datang dari Jakarta bersama mahasiswa Buru ke Namlea, dengan KM Dorolonda, tanggal 31 Maret lalu.

Satu rekan pasein 01, berinitial FC, yang duluan pulang ke Namlea, juga turut di-tracking karena melakukan kontak langsung dengan AMM yang ketahuan datang ke Namlea memakai identitas diri salah satu mahasiswa NTT di Jakarta bernama Ansar.

FC, kontak langsung dengan AMM saat pertama kali tiba di Pelabuhan Namlea, juga di tempat karantina Penginapan Senyum Bupolo, sebelum mahasiswa NTT ini hasil rapid test bereaksi positif.
Saat hasil rapid test positif dipublis ke publik FC alias Fandy bersama salah satu adiknya paling ngotot menyerang media dengan menuding menyampaikan berita hoax.

Jubir Satgas Covid 19 Kabupaten Buru, Nani Rahim dalam jumpa pers Jumat malam (17/4) mengungkapkan, hasil PCR terhadap AMM alias H ini positif corona, karena itu statusnya naik menjadi pasein 01 dari Kabupaten Buru.
Karena itu satgas telah mengqmbil langkah-langkah terhadap 21 orang.

“Kita mencatat sebanyak 21 orang teman dekat yang merupakan kontak langsung dengan pasein 01. Dari 21 orang ini, 20 orang diantaranya adalah pelaku perjalanan yang mana datang bersama-sama dengan pasien 01 ke Kabupaten buru,” ungkap Nani Rahim.

Baca Juga: 50 Spesimen Diuji di BTKL-PP Ambon

“Karena mereka datang bersama-sama kita masukkan dalam satu klaster dan sudah kita lakukan pada tahap pertama dari 20 orang tersebut 2 orang terindikasi positif dari hasil rapid test, tambahkan Nani Rahim.

Dua orang rekan dari pada pasien 01 ini sekarang sudah diisolasi dan karantina di penginapan Silta.
Selanjutnya, besok tim satgas akan melakukan tracking terhadap rekan-rekannya yang lain, karena hasil wawancara dengan rekannya, pasein 01 ini sempatvmelqkukan perjalanan di dua lokasi, yakni di tempat minum kopi di depan Kampus Uniqbu dan di DPRD Buru.

“Di depan kampus sempat minum kopi dengan rekan-rekannya.Kemudian jalan ke kompleks kantor DPRD.Setelah kami wawancara berapa temannya memang di kantor DPRD tidak ada interaksi dengan siapapun,” jelas Nani Rahim.

Namun di warung kopi depan Kampus Uniqbu, aku Nani Rahim si pasein 01 ini sempat berinteraksi dengan dua rekannya di Namlea. “Ini yang menjadi alasan dua temannya itu akan di-tracking pula,”tegas Nani Rahim.

Terhadap 20 rekannya yang kontak langsung dengan pasein 01 sejak Dari Jakarta hingga tiba di Namlea, sebanyak 15 orang telah selesai masa karantina mandiri di Namlea. Tapi lima orang lagi langsung ke kampung mereka.

20 orang ini terpaksa dikarantina lagi setelah AMM positif cofid19 dan menjadi pasein 01.Mereka akan dikarantina lagi sampai tanggal 22 April terhitung sejak AMM diambil rapid test tanggal 8 dan positif.

Namun karena semua sudah kembali ke kampung masing-masing, tim satgas sudah berkoordinasi dengan camat bersama polsek dan koramil, agar karantina dilakukan di desa dimana masahasiswa itu tinggal dan dijaga aparat keamanan dan harus diuji lagi dengan rapid test.

Terhadap rekan pasein 01 , berinitial FN, satgas juga mewajibkan oknum bersangkutan dikarantina. “Dia minta dikarantina mandiri di kamar kostnya di Namlea,” ungkap Nani Rahim.

Saat ditanya, kemungkinan FN akan keluar dari kos untuk penuhi kebutuhannya, Nani Rahim mengatakan, akan ditempatkan aparat keamanan untuk mengawasinya. Satgas juga akan penuhi kebutuhan makan minum selama proses karantina mandiri. (S-31)