AMBON, Siwalimanews – Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Insun Sangadji memastikan akan mencopot setiap kepala sekolah yang tidak memberikan kontribusi bagi proses seleksi guru P3K.

Kepastian ini disampaikan Sangadji dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, merespon minimnya tingkat kelulusan guru yang mengikuti seleksi P3K tahap I dan II.

“Untuk seleksi P3K tahap III ini kita harus bekerja keras, kalau ada kepala sekolah yang tidak berikan kontribusi, maka saya akan copot,” tegas Sangadji.

Sejak awal seleksi P3K tahap I dan II kata Sangadji, pihaknya telah mengingatkan semua kepala sekolah untuk memberikan kontribusi dalam bentuk pelatihan dan pembimbingan kepada para guru yang mengikuti seleksi P3K, tetapi tingkat kelulusan masih minim.

Apalagi, sebelum pelaksanaan seleksi P3K, Dinas Pendidikan telah memberikan contoh soal untuk dipelajari, tetapi juga tidak memberikan dampak apapun, akibatnya peserta seleksi yang lulus P3K hanya berjumlah 513 orang dari kuota yang mencapai dua ribu lebih.

Baca Juga: Selesaikan Masalah Kariu dan Ori, DPRD Bakal Bentuk Pansus

Tak hanya itu, Sangadji juga mengancam untuk memberhentikan guru honor yang tidak mau mengikuti seleksi P3K dan memilih bertahan dengan status guru kontrak, sebab dinas terus mendorong agar guru honor mengikuti seleksi P3K yang tingkat kesejahteraannya lebih terjamin dari guru honor maupun guru kontrak.

“Para guru honor juga kalau tidak mau mengikuti seleksi P3K saya akan berhentikan, sebab dari segi kesejahteraan P3K sangat terjamin,” bebernya.

Menurutnya, tindakan tegas harus dilakukan oleh pihaknya, sebab kebanyakan guru masih hidup bermalas-malasan dengan seleksi P3K, padahal dinas telah berupaya maksimal agar peserta seleksi P3K khusus guru dapat lolos termasuk dengan pembelajaran atau pelatihan pada sekolah masing-masing.

Karena itu, untuk seleksi tahap III yang kuotanya mencapai 1.805 orang ini seluruh guru honor harus berupaya keras, agar lulus dan kepala sekolah wajib memfasilitasi pembimbing para guru yang akan mengikuti seleksi P3K.

“Saya pastikan soal sudah ditangan sekolah, maka harus belajar. Kalau kepala sekolah tidak fasilitas, maka saya akan copot,” janjinya. (S-20)