AMBON, Siwalimanews – Komisi IV DPRD Provinsi Maluku mengecam keras pembangunan gedung SMA Negeri 22 Maluku Tengah, yang terkesan asal-salan, lantaran saat ini bangunan tersebut sudah mengalami kerusakan yang cukup parah.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku Rovik Akbar Afifuddin mengaku, pihaknya telah turun melihat langsung kondisi gedung sekolah tersebut yang terletak di Jalan Raya Tulehu, Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kbaupaten Malteng, dan ternyata sangat memprihatinkan, padahal baru saja dibangun tahun 2021 kemarin.

Kerusakan gedung sekolah ini terjadi pada bagian atap gedung yang tidak menggunakan paku spandek, dan mengakibatkan kebocoran yang merembes hingga ke plafon ruangan kelas.

“Sungguh memprihatinkan rembesan pada plafon ruangan akibat dari spandek yang bocor, ini kan tidak benar dan merugikan sekolah,” ujar Rovik kepada wartawan diruang kerjanya, Kamis (11/8).

Tak hanya itu, pembuatan septic tank bagi toilet sekolah sangat tidak sesuai dengan standar, dimana septic tank hanya dibangun dengan ukuran 50×100 cm, padahal toilet dan sarana pendukung diperuntukkan bagi sekolah yang memiliki jumlah siswa begitu banyak.

Baca Juga: CPNS dan P3K di Pemkab Aru Terima SK 100 Persen

“Saya tidak tahu kerusakan ini akibat perencanaan yang tidak matang atau kontaktor pelaksana yang tidak menjalankan tugas dengan baik, tetapi yang pasti kerusakan gedung sekolah itu fatal,” tegas Rovik.

Menurutnya, kepala sekolah tidak dapat dipersalahkan, sebab gedung sekolah tersebut dibangun dengan menggunakan anggaran DAK Pendidikan, yang dahulu pembangunannya menggunakan sistim swadaya, tetapi telah diubah saat ini pihak ketiga yang mnegerjakannya.

Sedangkan pihak sekolah hanya dapat memasukan kebutuhan pembangunan gedung sekolah kedalam dapodik, sehingga pengawasan tidak dapat dilakukan oleh kepala sekolah.

“Saya minta Dinas Pendidikan Maluku untuk dapat bertanggung jawab, dengan memanggil kontraktor pelaksana agar diperbaiki kembali. Jika tidak, maka komisi akan mengambil langkah tegas,” ancam Rovik.(S-20)