AMBON, Siwalimanews – Rumah Tua Doulos di Klasis GPM Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar diresmikan oleh Wakil Ketua II Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), pendeta Drs I.H. Hetharia.

Rumah tua ini sendiri di renovasi sejak 18 bulan yang lalu sebelum diresmikan. Karena fisik bangunan sudah tidak lagi bagus untuk menjadi sebuah gedung yang representatif.

Acara diawali dengan peribadatan bersama dan dilanjutkan dengan pengresmian rumah tua Doulos yang ditandai oleh pemotongan pita dan peninjauan rumah dan perayaan HUT ke-58.

Hadir pada acara peresmian tersebut Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus fatlolon yang diwakili Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Drs. Ruben B. Moriolkossu, MM bersama Ketua TP PKK Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Ny. Joice M Fatlolon, SP dan didampingi Asisten dan Pimpinan SKPD lingkup Pemkab Kepulauan Tanimbar mengikuti acara Pengresmian Rumah Tua Doulos di Klasis GPM Tanimbar Selatan.

Selain itu hadir juga para pendeta di Klasis dan jemaat Tanimbar Selatan, Badan Pekerja Klasis Tanimbar Selatan, jemaat Klasis Tanimbar Selatan dan tamu undangan lainnya.

Baca Juga: Pemkab KKT Gandeng LAN, Perkuat Laboratorium Inovasi

Bupati KKT dalam sambutan­nya yang disampaikan dibacakan oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Drs. Ruben B. Moriol­kossu, MM, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan topa­-ngan doa dari seluruh pelayan dan jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) kepada peme­rintah daerah sehingga daerah ini dapat terus bergerak maju.

Menurutnya, Rumah Tua Doulos adalah salah satu bangunan tua di Klasis GPM Tanimbar Selatan yang menjadi saksi bisu sejarah pelayanan GPM di bumi Duan Lolat.

“Gedung ini dulunya tak semegah yang dibangun kini, namun lantai kayu dan tiang-tiang penyangga menjadi rumah doa bagi para pelayan di tanah Duan Lolat,” kata Bupati.

Seiring dengan dinamika pelayanan, maka gedung tua menurut bupati harus dirobohkan dan diganti dengan bangunan yang representatif bagi para hamba Tuhan dalam tugas dan pelayanan di Klasis GPM Tanimbar Selatan.

“Besar harapan, dengan dires­-mikannya Rumah Tua Doulos yang merupakan gedung sejarah bagi umat yang ada di Bumi Duan Lolat, selalu diletarikan dan dijaga marwanya demi pelayanan yang profesional bagi seluruh umat di KKT,” harapnya.

Sementara itu Wakil Ketua I MPH Sinode GPM Pendeta Lenny Rangkoratat Bakarbesy, mengakui Rumah Tua Doulos sebagai sejarah pelayanan GPM di Tanimbar.

Rumah ini menurutnya dulunya dikenal sebagai rumah panggung karena tipe bangungan yang unik. Di tahun 1960 sempat terjadi bencana gempa bumi. banyak rumah runtuh, tetapi rumah tua ini salah satu bangunan yang selamat.

“Jadi rumah tua sebagai kehidupan masyarakat tanimbar bukan sekedar tempat berlindung tetapi sebagai simbol asal usul generai atau keberadaan kelom­pok marga tertentu, sehingga tetap terjaga dan terpelihara dengan baik,” jelasnya. (S-39)