AMBON, Siwalimanews – Rumah Sakit Siloam Ambon kini menghadirkan penanganan penyakit batu saluran kemih tanpa sayatan.

Penyakit ini terjadi dikarenakan, kurang minum air putih dan suka menahan kencing yang mengakibatkan terjadi pembentukan dari pada batu itu sendiri.

Setelah terbentuk batu itu, biasanya pasien akan datang dengan keluhan nyeri di pinggang bisa pada sisi kiri dan sisi kanan.

“Kalau batu itu ukuran kecil kurang dari 5 mili, maka kita akan coba memberikan obat dulu, apabila sudah berikan obat namun pasien masih merasakan sakit, maka harus dilakukan tindakan kepada pasien tersebut,” ucap dokter spesialis Urologi di Siloam Hospital dr Stefanus Cahyo Ariwicaksono, kepada Siwalimanews, Rabu (8/12).

Untuk saat ini kata Stefanus, Siloam Hospital Ambon sudah mempunyai tindakan per endoskopi, yaitu mendorong untuk melakukan pembedahan.

Baca Juga: 4 Jam Diperiksa, Mantan Sekot Dicerca 25 Pertanyaan

“Kita harus memecahkan batu itu supaya dikeluarkan dan di RS Silaom Ambon bisa dilakukan tanpa sayatan,” tandas Stefanus.

Teknologi seperti ini kata Stefanus, metode ureteroscopic lithotripsy (URS) merupakan prosedur tindakan pemeriksaan saluran kandung kemih yang menggunakan suatu alat, yang dimasukkan melalui saluran kemih kedalam ureter, kemudian batu dipecahkan dengan gelombang pneumatik, kemudian pecahan batu itu, akan keluar bersama air seni.

Dengan adanya prosedur ini, pasien bisa pulang dalam waktu yang lebih cepat dan tidak ada komplikasi apapun serta rasa nyerinya bisa berkurang dibandingkan dengan melakukan tindakan operasi.

“Untuk mendeteksi bentuk batu kandung kemih, kita bisa mendeteksinya dengan cara foto rongseng,dan juga USG. Untuk USG biayanya Rp 250 ribu sementara citirongseng Rp 160 ribu dan citiscen berkisar Rp 1,3-1,4 juta,” urai Stefanus.

Menurutnya, penyakit batu saluran kemih ini, memiliki perbedaan dengan batu ginjal, dimana untuk batu ginjal, batunya ada pada ginjal, kalau batu saluran kemih, bisa jadi batu ginjal yang sudah turun di saluran kemih .

Oleh karena itu, ia menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga gaya hidup dan pola makan yang sehat, guna mencegah batu ginjal. Selain diharapkan minum air putih yang cukup dan jangan menahan kencing. (S-51)