AMBON, Siwalimanews – PT PLN (Persero) Unit Induk Wila­yah Maluku dan Maluku Utara (UIW – MMU) meresmikan listrik 24 jam di tiga daerah di Bumi Raja-raja, Senin (20/3), yakni Pulau Ambalau di Kabupaten Buru Selatan, Pulau Ma­nipa dan Negeri Luhu di Kabu­paten Seram Bagian Barat.

Hal ini merupakan penantian masyarakat selama puluhan tahun, dengan perjuangan dan dorongan dari berbagai pihak hingga akhirnya listrik bisa menerangi puluhan ribu pelanggan di daerah itu.

Turut hadir untuk meresmikan listrik 24 jam itu, yakni Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Febry Tetelepta; General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula; dan jajaran pemerintahan di masing-masing lokasi target.

Terdapat 112 sistem kelistrikan di Maluku dan Maluku Utara, diantara­nya masih ada yang beroperasi 12 jam saja, seperti di Ambalau, Manipa dan Desa Luhu. Pertama kali listrik menyala dengan durasi 6 jam sehari dirasakan masyarakat sejak 1996. Kemudian pada 2017 lalu, meningkat lagi jam operasionalnya menjadi 12 jam dan kini 24 jam.

Dalam release yang diterima Siwa­lima, Febby Tetelepta mengapresiasi dedikasi PLN UIW MMU atas kon­sistensinya menerangi daerah-dae­rah di Maluku. Tak hanya terang, kehadiran listrik 24 jam juga diha­rapkan mampu mendorong pertum­buhan perekonomian di Buru Sela­tan dan Kabupaten SBB, Maluku.

Baca Juga: PSA Kudamati Punya Pemimpin Baru

Menurutnya, Provinsi Maluku memiliki potensi laut dan perikanan yang luar biasa. Percuma jika tidak dikelola dengan baik. Kehadiran listrik 24 jam bisa menjadi salah satu jalan keluarnya, dengan menghadirkan cold storage untuk menampung hasil tangkapan, agar tak mudah busuk atau rusak.

“Ini sebuah langkah dedikasi yang dilakukan PLN tidak menghitung bisnis, tetapi kepentingan masyarakat ini menjadi hal yang sangat penting. Dengan adanya listrik, kami berharap bahwa ada pertumbuhan ekonomi baru. Sesuai dengan instruksi Presiden bahwa infrastruktur kelistrikan itu harus mampu menumbuhkan perekonomian baru bagi masyarakat. Ada over supply di tiga daerah ini bisa dimanfaatkan Pemerintah Daerah untuk mendatangkan cold storage yang bermanfaat bagi perikanan,” terang Tetelepta,” ujarnya.

Sementara itu, kehadiran listrik 24 jam ini disebut sebagai kado Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H bagi masyarakat Ambalau, Manipa dan Negeri Luhu. General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW), Awat Tuhuloula berharap masyarakan bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar.

“Dengan diresmikannya listrik 24 jam hari ini sebagai kado di bulan suci Ramadhan. Mudah-mudahan dengan listrik menyala 24 jam ini masyarakat juga bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar,” ucap Tuhuloula saat memberikan sambutan dalam acara peresmian tersebut. Dia menyebutkan, perjuangan PLN untuk menerangi masyarakat dilakukan berkat dukungan dan dorongan dari berbagai pihak.

Tuhuloula mengatakan, berkat upaya dan kerja keras dari Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, yang terus mendorong PLN untuk mengoperasikan listrik dari 12 jam ke 24 jam.

Di sisi lain, Camat Huamual, Saiful Suneth memastikan akan mendukung program kelistrikan PLN demi kemaslahatan bersama. Dia juga mengajak masyarakat untuk menjalankan kewajibannya dengan baik sebagai pelanggan PLN.

“Pemerintah sudah kasih menyala listrik 24 jam, lalu jangan lupa bayar. Jangan tunggu PLN datang bawa tagihan baru bayar, atau bahkan sampai harus diputuskan aliran listriknya karena masyarakat tidak bayar. Bayar lebih awal,” tegas Suneth.(S-08)