AMBON, Siwalimanews – Untuk meredam konflik yang kini tengah terjadi disejumlah wilayah di Papua, Kantor Wilayah Kementerian Aga­ma (Kanwil Kemenag) Provinsi Papua Barat berkunjung ke Kanwil Kemenag Maluku, Kamis (29/8).

Kedatangan tamu dari bumi Cendra­wasi ini tak lain untuk meminta kiat ke­ru­ku­­nan dari provinsi bertajuk seribu pulau ini. Pasalnya, sebagai daerah yang pernah dilanda konflik sosial, Maluku mampu bangkit dan kini menjadi pusat kerukunan umat beragama, dan kota paling terukun ketiga di Indonesia.

Kedatangan delegasi yang dipimpin Kabag TU Kanwil Kemenag Papua Barat, Abdul Hamid Rahanyamtel didampingi Kasubbag Hukum dan KUB, Abraham Yumte ke Kantor Kanwil Kemenag, diterima langsung Kabag TU Kanwil Maluku, Jamaludin Bugis.

“Maksud dan tujuan kedatangan kami ini dalam rangka ingin meminta kiat-kiat atau solusi yang dimiliki daerah ini untuk menyelesaikan konflik. Sehingga nanti­nya, kiat-kita itu bisa terapkan untuk me­nyelesaikan konflik di daerah kami Papua saat ini,” jelas Kasubbag Hukum dan KUB Kanwil Kemenag Papua Barat, Abraham Yumte dalam pertemuan itu.

Ia mengakui, sejumlah wilayah di Papua saat ini mengalami gejolak sosial berat akibat tindakan rasisme dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Demonstrasi bermunculan dari daerah hingga ke pusat ibu kota negara.

Baca Juga: Kemenperin Serahkan Bantuan Pengelolaan Kelapa

Karena adanya lontaran penghinaan terhadap suku daerah penghasil emas terbesar di Indonesia itu.

Kendati demikian, Yumte atas nama Pemerintah Provinsi Papua Barat berhasrat untuk mendatangi Kota Ambon secara langsung. Karena Maluku dinilai sangat berkembang pesat dalam menunjukkan toleransi dan kerukunan yang sangat baik di Indonesia.

“Kita sudah rencanakan ini beberapa tahun lalu, nah kebetulan daerah kami sedang terjadi gejolak sosial. Makanya untuk mengantisipasi itu, kami datang kesini untuk meminta solusi terbaik untuk mengatasi masalah yang dihadapi daerah kami,” terangnya.

Ia menjelaskan, setelah kembali ke Pa­pua pihaknya akan menggelar perte­muan bersama pemeritah, tokoh-tokoh adat untuk mencari jalan keluar menye­lesaikan persoalan konflik di daerah tersebut.

Kapolres Jamin

Di tempat berbeda, Kapolres Pulau Am­bon ddan Pulau-pulau Lease, AKBP Sutrisno Hady Santoso menjamin kese­lamatan dan keamanan untuk wilayah hukum Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.

“Papua adalah untuk kita, bagian dari NKRI. Warga Papua adalah saudara-saudara kita juga yang satu rumpun. Untuk di wilayah hukum Polres Ambon, saya bersama seluruh jajaran Polres menjamin keamanan dan keselamatan warga Papua yang tinggal di Ambon untuk melaksa­nakan aktivitas, baik sebagai pegawai pe­kerja di sektor swasta kemudian anak se­kolah baik dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi,” jelasnya kepada war­tawan di Mapolres Ambon, Jumat (30/8) Kapolres menyampaikan, seluruh aktivi­tas apapun yang ada di wilayah Ambon Maluku yang dilakukan oleh warga Papua tidak perlu dikhawatirkan.

“Kita menjamin aktivitas mereka bahwasanya mereka bebas tanpa harus khawatir mendapatkan ancaman atau­pun intimidasi maupun perlakuan rasia­lis­me,” jelas Kapolres.

Kapolres mengatakan, untuk membe­rikan jaminan juga pihaknya sudah me­nyam­paikan kepada himpunan maha­sis­wa Papua di Ambon untuk tetap mela­k­sanakan aktivitas tanpa takut, karena tidak akan ada gangguan apapun.

“Sampai saat ini saya juga sudah ko­mu­­nikasi dengan ketua HMP (Him­punan Mahasiswa Papua) di Ambon untuk mahasis­wa sendiri di Ambon ada 105 orang yang mana setiap hari juga mereka melaksa­nakan aktivitas perkuliahan seperti biasa tanpa ada gangguan dari manapun. Dan kami Polres Ambon menja­min itu semua,” tegas Kapolres. (S-49/27)