DALAM dua minggu ini, Partai Golkar Maluku disibukan dengan sejumlah agenda musyawarah daerah, kabupaten dan kota.

Diawali dengan Kabupaten Buru Selatan, Kamis (20/8), kemudian di Maluku Tengah Rabu (26/8), Kini giliran Kota Ambon akan menggelar kegiatan serupa, hari Senin (31/8).

Sudah lima kader terdaftar untuk adu kuat dalam Musda Partai Golkar Kota Ambon. Lima kader partai beringin itu terdaftar sebagai calon, sejak dibuka pekan lalu, hingga ditutup Rabu (26/8). Mereka akan bererebut dukungan untuk mengganti posisi yang ditinggalkan pendahulunya, Richard Louhenapessy.

Lima kader yaitu, Max Siahay yang saat ini selain sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Ambon periode 2015-2020, juga beliau adalah seorang pengusaha muda cukup dikenal di Kota Ambon.

Kedua, Ely Toisuta, saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Ambon yang merupakan perempuan pertama di Maluku menjadi Ketua DPRD Kota Ambon, selain itu juga menjabat sebagai Ketua DPD Kosgoro Provinsi Maluku, dan masih aktif sebagai pengurus Golkar Kota Ambon sebagai Bendahara Partai.

Baca Juga: Perkantoran Jadi Klaster Corona

Ketiga, seorang perempuan legislator, Frederika Latupapua, juga sebagai pengusaha ternama di Kota Ambon. Saat ini  menjabat sebagai Ketua KPPG Partai Golkar Kota Ambon.

Keempat adalah M. Ilham Sipahutar. Anak mudah ini telah lama malang melintang sebagai seorang aktivitis yang cukup berpengalaman dalam berbagai organisasi kepemudaan, dilingkungan partai Golkar, Ilham duduk sebagai sekretaris AMPG Kota Ambon, Ketua AMPI Kota Ambon.

Diluar golkar, anak muda ini juga berada pada berbagai jabatan penting di organisasi kepemudaan diantaranya, saat ini sebagai Ketua KNPI Kota Ambon.

Kelima, Rudy Lawalata, selain berlatar belakang sebagai pengusaha, juga bertindak sebagai Ketua Kecamatan Partai Golkar Baguala.

Persyarakat untuk menjadi Ketua DPD maka harus memiliki 30 persen suara dari 11 kepemilikan suara sah.

Marcus Siahay telah memenuhi syarat. Ia borong mayoritas pendukung baik dari lima kecamatan maupun organisasi sayap. Namun hal itu bukanlah merupakan jaminan penting. Yang penting bukan siapa yang terpilih atau siapa yang tidak terpilih. Tetapi siapapun yang terpilih nanti itu adalah pilihan bersama seluruh kader berlambang pohon beringin ini, dan siap bekerja sama untuk membesarkan partai Golkar tetapi jauh dari itu berjuang untuk kepentingan rakyat.

Kehadiran pengurus yang baru di tubuh DPD Golkar Kota Ambon bersama dengan pengurus lainnya diharapkan bisa memberikan kontribusi, bagi proses pembangunan politik di Kota Ambon tetapi juga bagi kepentingan rakyat.

Mampu mendesain program-program yang berpihak kepada rakyat. Apalagi selogan partai ini, Partai Golkar adalah suara rakyat. Itu berarti kehadiran siapapun yang terpilih sebagai  ketua dan sekretaris serta pengurus DPD Golkar Kota Ambon mampu mengimplementasikan slogan, suara Golkar adalah suara rakyat.

Proses implementasi itu juga harus mampu diterapkan, supaya keperpihakan kepada rakyat betul-betul dapat diwujudkan dengan program-program yang berpihak rakyat. Hal inilah yang harusnya menjadi dasar bagi pengurus DPD Golkar Kota Ambon yang nantinya akan berproses bekerja selama lima tahun bukan saja dalam kepentingan politik tetapi kepentingan rakyat yang musti diutamakan, melalui lembaga-lembaga legislatif maupun eksekutif. (*)