AMBON, Siwalimanews – Ratusan sopir angkutan kota ju­rusan Laha, Hunuth, Hative Besar dan Passo, melakukan aksi mogok di ka­wasan Underpass Sudirman, Kota Ambon, Selasa (26/10).

Aksi ini digelar lantaran kesal de­ngan tindakan mobil Angkutan Kota Da­lam Povinsi (AK­DP) jurusan Liliboy, Alang dan Hattu  masih berulah de­ngan tidak melewati kawasan underpass melainkan masuk jalur angkutan kota.

“Jalur AKDP Lliliboy, Allang dan Hattu seharusnya tidak masuk pada jalur kota, “ tandas Remon, pengemudi angkot Laha, kepada Siwalima disela-sela aksi tersebut.

Kata dia,  untuk AKDP jalur Hattu sudah jelas melewati underpass, namun Allang dan Liliboy masih saja masuk jalur kota, sementara surat SK Dinas Perhubungan Provinsi mengatur jalur AKDP sudah dikeluarkan, bahkan telah disampaikan kepada semua sopir jalur AKDP untuk melewati underpass, namun belum juga dijalankan.

“SK nya sudah keluar selama 3 tahun, dimana SK itu memerintahkan mobil AKDP harus melintasi underpass, namun tidak kunjung dilakukan, sebenarnya ada apa ini,” ucap Remon.

Baca Juga: Tuhuteru Kembali Dipercayakan Pimpin Negeri Hatusua

Welmi pengemudi angkot Laha juga menegaskan, jika terus dibiarkan seperti ini, maka mobil angkutan kota mengalami kesulitan.

“Yang jadi masalah selama ini penumpang tidak pernah turun diterminal, berhenti di depan swalayan Citra dan AKDP Allang dan Liliboy angkut penumpang dari jalur itu, sementara untuk jalurnya kosong,” ucapnya.

Ditempat yang sama Markus, pengemudi angkot jurusan Hative Besar juga mendesak Dinas Perhubungan Maluku dan Kota Ambon secepatnya menindaklanjuti apa yang menjadi keluhan para sopir angkutan kota.

“Kita akan menunggu hingga pukul 13.00 WIT jika tidak ditindaklanjuti, maka kami akan ke kantor Gubermur Maluku untuk meminta perlindungan, sebab Kepala Dinas Perhubungan Kota maupun Provinsi tidak becus dalam persoalan ini,” ancamnya.

Sopir Angkot Hatiwe Besar lainnya Beno juga menyampaikan kekesalannya terhadap sikap Dishub Provinsi Maluku dan Kota Ambon .

“Dishub Kota dan Provinsi bisa dibilang panas-panas tai ayam, sebab mereka ada jaga di perbatasan tapi melihat AKDP masuk jalur angkot mereka tidak tegur,” cetusnya.

Untuk itu, ia meminta, Dishub provinsi maupun kota harus mengambil tindakan tigas jika ada monil AKDP yang masih berkeliaran pada jalur kota.

Sementara itu, Kadis Perhubungan Kota Ambon Robby Sapulette didepan para sopir menjelaskan, apa yang menjadi tuntutan para sopir terkait jalur AKDP agar tidak melewati jalur angkutan kota akan diatur secara baik.

“Karena memang ini merupakan keluh kesah dari para sopir, makanya kita akan berusaha supaya jangan lagi ada mobil AKDP yang masuk ke jalur kota,” janjinya.

Dijelaskan, semua tuntutan para sopir angkutan kota ini, sudah disampaikan kepada Kepala Dinas Perhubungan Maluku dan telah ditindaklanjuti berkaitan dengan perubahan jalur trayek AKDP teristimewa Allang dan Liliboy, tinggal saja bagaimana pengawasan terhadap trayek tersebut untuk ditindak tindaklanjuti di lapangan nanti.

Untul meyakinkan para sopir angkot ini, maka pihak Dishub Kota Ambon menyerahkan surat pemberitahuan yang berasal dari Kadishub Maluku, yang ditujukan kepada Dirlantas Polda Maluku dan Kasat Lantas Polresta Ambon.

Surat pemberitahuan yang isinya merupakan hasil pertemuan antara Kadishub Maluku dengan Dishub Kota Ambon pada, Kamis (16/10) perihal, peninjauan kembali lintasan jalur AKDP yang melintasi pusat kota.

Usai menerima surat tersebut dan membacanya serta memperbanyaknya untuk dibagikan kepada para sopir angkot lainnya, sekitar pukul 13.20 WIT, ratusan sopir ini kemudian membuarkan diri dan beroperasi seperti biasanya.(S-51)