BULA, Siwalimanews – Ratusan rumah warga di kawasan pesisir Kabupaten Seram Bagian Timur, terancam rusak akibat diterjang gelombang pasang sepekan ini.

Beberapa diantaranya dikabarkan sudah mengalami kerusakan di kawasan pesisir Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kecamatan Teor, Keca­matan Pulau Gorom dan Kecamatan Kesuy.

Kepala Pemuda Desa Administratif Salagur Kota, Kecamatan Siritaun Wida Timur Kabupaten SBT, Bam­bang Rumoma mengaku saat ini dua rumah milik warga di desa tersebut telah mengalami kerusakan.

“Ada dua rumah warga di Desa Salagur yang rusak dihantam ge­lombang, termasuk tempat jualan minyak juga sehingga mereka me­ngungsi” ungkap Bambang, Sabtu (29/5).

Dikatakan, bencana yang terjadi sejak Kamis (27/5) hingga kini belum ada perhatian dari Pemerintah Kabu­paten SBT melalui  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padahal, kata dia, kondisi ini sudah berlangsung sejak lama.

Baca Juga: Saniri Dibanjiri Kecaman Pasca Kisruh MRP

Ia mengaku, warga setempat ber­harap ada perhatian serius dari Pem­kab SBT terhadap warga yang mera­sakan dampak langsung bencana, termasuk membantu dalam pemba­ngunan talud agar rumah-rumah warga dapat terlindung dari hanta­man gelombang.

“Harapan kami agar Pemda meng­ambil langkah soal kejadian ini, se­bab sudah bertahun-tahun musibah ini terjadi di Desa kami,” harapnya.

Sebelumnya Anggota DPRD SBT Abdul Gafar Wara-Wara menilai BPBD SBT tidak tanggap dalam merespon dan menangani bencana yang terjadi di Kabupaten penghasil minyak bumi akhir-akhir ini.

Menurutnya Kepala BPBD SBT Usman Keliobas terkesan cuek ter­ha­dap bencana yang menimpa mas­yarakat, sehingga pihaknya meminta agar Bupati Abdul Mukti Keliobas segera mencopot Kepala BPBD SBT Usman Keliobas dari jabatannya.

“Saya minta kepada Bupati SBT agar segera copot BPBD SBT Usman Keliobas, sebab kerja beliau tidak be­nar dan tidak becus. Sebaiknya segera dicopot karena ini juga merusak nama baik Bupati SBT. Selama ini juga dia di­nilai tidak berperan aktif,” ungkap Gafar.

Pihaknya menjelaskan, sudah bebe­rapa kali bencana melanda masyarakat di SBT, namun BPBD di bawah ke­pemimpinan Usman Keliobas seakan tidak berdaya dan bermanfaat. Dia me­nilai, keseriusan menanggapi bencana tidak terlihat sama sekali.

“Contoh seperti orang hilang di laut itu terus terjadi, bahkan meninggal dunia. Tapi terkesan diabaikan oleh pe­merintah lewat kepala BPBD. To­long pemda agar serius dalam me­nghadapi persoalan-persoalan ke­uma­tan di Negeri ini,” tegasnya.

Mantan aktivis Himpunan Maha­siswa Islam (HMI) ini mengingatkan, saat ini telah terjadi pada beberapa kecamatan yang mengalami bencana alam. Untuk itu dia mengharapkan perhatian Pemda melalui BPBD agar serius.

“Di beberapa Desa di Keca­matan Kesuy Watubela, Kecamatan Teor, dan Kecamatan persiapan Ukar Sengan, Kecamatan Kilmury dan lainya, saat ini mengalami musibah. Ombak menghantam sampai ke dalam kampung-kampung. Merusak talud di bibir-bibir pantai. Hal ini harus cepat ditanggapi BPBD. Ja­ngan diam ditempat,” pungkasnya.

Senada dengan Gafar, salah satu politisi senior SBT Bahrum Wadjo dalam postingan facebooknya me­nyentil soal kejadian hilangnya salah satu nelayan asal Dusun Suwakul Kecamatan Pulau Gorom pada minggu 23 Mei 2021 lalu.

Dikatakan mantan anggota DPRD SBT itu, kasus hilang­nya seorang ne­layan Dusun Suwa­kul Ne­geri Kata­loka tidak mendapat respon sedikit pun dari BPBD SBT. “Miskin sen­sitifitas dan kepedu­lian, copot saja” tulis akun Bahrum Wadjo Taruna. (S-16)