NAMLEA, Siwalimanews – Ketua DPD I Partai Golkar Maluku, Ramly Ibrahim Umasugi, optimis pasangan calon yang diusung Partai Golkar dan partai koalisi akan mampu tumbangkan incambent di Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten MBD.

Selain target menang di dua kabupaten itu, di SBT incumbent Mukti Keliobas dan pasangannya Idris Rumalutur juga akan mampu mempertahankan posisi sebagai kursi bupati untuk periode kedua.

Sementara di Kabupaten Buru Selatan, Partai Golkar juga tidak gentar melawan istri petahana. Bahkan Golkar sudah mempunyai strategi untuk menang besar di empat kabupaten ini.

Ditemui di Namlea, Kamis (16/7), Ketua DPD I Partai Golkar Maluku ini menegaskan, kalau Golkar tidak tertarik bergabung dengan partai lain untuk mengusung incambent di Aru dan MBD.

Di Kabupaten Kepulauan Aru, ada jaminan PKB yang mempunyai 4 kursi dan PKS yang punya 1 kursi, akan bergandengan tangan mendukung Timotius Kaidel dan pasangannya yang diusung Partai Golkar.

Baca Juga: Rekomendasi Gerindra Resmi Dikantongi Gonga-Sogalrey

Timotius Kaidel juga telah memberi garansi kepada DPD PG Maluku dan DPP PG akan bisa bertanding di pilkada nanti.

“Kalau Aru, informasi yang saya dapatkan dari pasangan calon , Golkar akan berpasangan dengan PKB atau PKS,”sambung Ramly.

Untuk di MBD kata Ramly, sesuai hasil survey, Desianus Orno yang juga adik kandung Wagub Abbas Orno yang berpasangan dengan Ketua DPD II Partai Golkar MBD, Bastian Petrusz berada di posisi paling teratas.

Dengan mengusung Desianus Orno – Bastian Petrusz, maka Partai Golkar yang hanya milik 3 kursi di MBD harus berkoalisi dan pilihannya jatuh pada Partai Demokrat.

“Di MBD, saya yakin Golkar resmi berkoalisi dengan Partai Demokrat,” ucap Ramly.

Sementara di SBT kata Ramly, Partai Golkar akan berkoalisi dengan PKPI dan PPP.  Sedangkan di Buru Selatan, Golkar yang hanya miliki 3 kursi akan berkoalisi dengan PAN yang juga punya 3 kursi di DPRD Bursel.

Untuk menangi pilkada di empat kabupaten itu, Golkar dan partai koalisi punya mesin partai yang solid. Figur yang diusung juga menjadi penentu kemenangan. Semua parpol yang mengusung paslon punya harapan dan target menang. Golkar juga bahkan DPP sudah punya target menang 60 persen di 11 Kabupaten/Kota di Maluku.

Untuk mencapai kemenangan itu, tentunya ada strategi. Namun diakuinya strategi ini nanti diperhadapkan dengan beberapa faktor tantangan dan hambatan. Salah satunya melaksanakan pilkada di tengah pandemi Covid-19 kemudian berhadapan dengan incambent.

“Covid-19 ini ada diskresi yang bisa dikeluarkan oleh kepala daerah. Ambil contoh itu juga berpotensi terjadi sebuah kecurangan,” tutur Ramly.

Ia mencontohkan tim sukses dari paslon memasuki suatu wilayah,  incumbent buat suatu diskresi, wajib rapid test dan sebagainya guna menghalang-halangi.

“Di situ yang menjadi tantangan kita. Tetapi kita juga miliki upaya-upaya agar pilkada ini dia fair, elegan, bersih dan demokratis, sehingga demokrasi ini bisa berjalan dengan baik dan melahirkan pemimpin yang kuat dan inovatif,” tutur Ramly.

Ditanya kapan rekomendasi untuk paslon di Bursel akan turun, Ramly mengaku tidak turun bersamaan dengan tiga kabupaten lain, karena di daerah itu ada dua calon bupati dari Golkar yang sama-sama berkeinginan maju. Kedua calon tersesebut, yakni Drs Zainudin Booy dan Muhammad Mukaddar. “Bursel, kita melalui mekanisme survey karena ada dua kader yang maju. Jadi supaya tidak mengecewakan salah satu kader, maka kita dengan survey. Siapa yang survey tertinggi maka tentunya dia yang akan maju,” tandas Ramly.

Ramly juga kembali memastikan, Golkar yang dipimpimpinnya ini akan berkoalisi dengn PAN di Pilkada Bursel. Ia juga menepis isue, kalau Wakil Ketua DPRD Bursel, La Hamidi telah mundur sebagai calon wabup berpasangan dengan calon bupati Muhammad Mukadar.

“Itu informasi pinggiran. La Hamidi telah mengundamg saya ke DPP PAN untuk bicarakan dengan pengurus DPP PAN. Itu sudah final,” tegas Ramly. (S-31)