AMBON, Siwalimanews – Satu tahun sudah gempa yang terjadi di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah. Namun begitu, hingga saat ini puluhan rumah warga yang rusak terdampak bencana tersebut belum juga tertangani.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Maluku Tengah Julius Boro, dalam rapat koordinasi penanganan bencana bersama Komisi III DPRD Provinsi Maluku di Baileo Rakyat Karang Panjang, Jumat (22/7).

Boro mengaku, pasca gempa yang mengguncang Kecamatan Tehoru tahun 2021 lalu, tedapat 67 unit rumah warga yang harus direlokasi, belum dapat ditangani sampai dengan saat ini.

Pemkab Maluku Tengah telah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tetapi sampai dnegan saat ini belum ada tanggapan dari pemerintah pusat.

“Sampai dengan saat ini memang sebanyak 67 rumah yang terkena dampak tapi belum bisa ditangani, padahal Kepala BNPB sudah menyetujui untuk dibangun,” ungkapnya.

Baca Juga: Atasi Macet, Walikota Minta Lakukan Penataan Transportasi

Tak hanya itu kata Boro, rencana relokasi 67 rumah warga Tehoru ini juga, telah mendapatkan rekomendasi dari Badan Geologi Nasional, namun sayangnya tidak ada itikad baik dari pemerintah pusat.

Padahal dari aspek administerasi, relokasi khususnya untuk lahan, semuanya telah dipenuhi, artinya tidak ada lagi permasalahan berkaitan dengan lahan, sehingga jika anggaran telah tersedia, maka dapat dilakukan pembangunan.

Untuk itu ia mengharapkan adanya perhatian serius dari DPRD Provinsi Maluku untuk memperjuangkan nasib 67 KK yang rumah mereka belum tertangani sesuai janji BNPB. (S-20)