MASOHI, Siwalimanews – Polres Maluku Tengah membantu pemerintah memulihkan kondisi psikologis anak korban konflik yang terjadi di Seram Utara, tepatnya antara Negeri Sawai dan Negeri Administratif Masihulan.

Kegiatan yang berlangsung di Negeri Adm Masihulan, Selasa (20/5), dipimpin Kapolres Malteng, AKBP Hardi didampingi Ketua Bha­yangkari Cabang Maluku Tengah serta sejumlah Polwan.

Kapolres mengatakan, trauma hea­ling ini bertujuan untuk mem­bantu memulihkan kondisi psiko­logis anak-anak yang terdampak konflik.

“Kita ingin mereka bisa kembali merasa aman dan nyaman dalam lingkungan mereka,” jelasnya.

Pihaknya berkeinginan melalui kegiatan ini, bisa memberikan dukungan psikologis agar mereka bisa pulih dari trauma.

Baca Juga: Tertibkan PKL, Wagub Minta Pegawai Jadi Contoh

Menurutnya, kegiatan diawali dengan sesi perkenalan dan ice brea­king untuk menciptakan suasana yang akrab dan menyenangkan.

Anak-anak diajak bermain, bernyanyi, dan berinteraksi dalam suasana hangat guna membangun kembali rasa percaya diri mereka.

Pada sesi utama trauma healing, anak-anak diberi ruang untuk meng­ekspresikan perasaan dan mence­ritakan pengalaman mereka saat bentrokan terjadi.

“Pendekatan ini dibalut dalam berbagai aktivitas kreatif dan permainan interaktif yang dirancang khusus untuk mengurangi beban psikologis anak-anak,” ujarnya.

Selain itu, acara juga diisi dengan makan bersama yang menciptakan nuan­sa kekeluargaan dan memper­erat hubungan emosional antara anak-anak dan para pendamping.

Ia juga ikut memberikan motivasi kepada anak-anak, agar mereka tetap semangat dan tidak larut dalam kesedihan.

“Kepolisian berkomitmen untuk terus mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya anak-anak yang menjadi korban konflik, dengan pendekatan humanis dan penuh perhatian terhadap kondisi psikologis mereka,” tandasnya.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari warga setempat, yang berharap dukungan serupa dapat terus diberikan hingga kondisi benar-benar pulih.(S-17)