AMBON, Siwalimanews – Personel Polres Aru berhasil mengamankan dua anak gadis yang bersembunyi di dalam kardus berukuran besar di atas KM Sirimau yang bersandar di Pelabuhan Yos Sudarso, Dobo, Sabtu (22/10).

Kedua gadis ini yakni berisnial MG (12) dan MRF yang diketahui merupakan kakak beradik. Keduanya nekat menyelinap masuk ke kapal untuk kabur ke ibunya di Kota Saumlaki, lantaran tak tahan dengan perilaku ayah mereka yang kerap mengaluarkan caci maki dan kata kata kasar kepada mereka.

Kapolres Aru AKBP Dwi Bachtiar Rivai menjelaskan, kedua anak perempuan itu dinaikan ke atas KM Sirimau oleh seorang petugas TKBM Pelabuhan Yos Soedarso Dobo.

Peristiwa itu berawal, saat Yulianus Kilanmasse (28), menawarkan jasa pikul kepada petugas tersebut untuk membawa dua karton besar ke atas KM Sirimau dengan imbalan jasa Rp100 ribu.

Selanjutnya petugas TKBM itu mengangkat karton berisi MF. Karton itu dinaikan ke atas deck 3 KM Sirimau. Setelah meletakannya, karton tersebut bergerak. TKBM ini awalnya mencurigai kalau isi kartonnya berisi seekor ular.

Baca Juga: DPRD Pastikan Perjuangkan Nasib Ratusan Tenaga Honorer

“anggota TKBM ini kemudian menendang karton tersebut dan kembali memikulnya turun dari kapal ke atas dermaga. Dan saat mau meletakan karton di dermaga, korban berteriak Mama,” ucap kapolres dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Minggu (23/10) malam.

Teriakan MF membuat anggota TKBM (saksi) ini panik, termasuk para petugas yang sementara berada di atas pelabuhan. Saksi kemudian menurunkan dan membuka karton tersebut.

“Saat dibuka ditemukan korban. Petugas TKBM dan petugas menanyakan masih ada orang lain atau tidak dan korban menjawab masih ada satu lagi yaitu kakaknya di dalam karton lainnya,” jelasnya.

Kedua anak itu kemudian dibawa ke Pos KPPP Dobo untuk dimintai keterangan. Kedua korban mengaku ingin pulang ke Saumlaki menemui ibu mereka. Mereka mengaku nekat bersembunyi dalam karton, karena takut diketahui keluarga atau bapaknya.

“Jadi kehidupan keluarga orang tua korban sudah tidak harmonis lagi  (hidup terpisah). Bapak kandung di Dobo, sedangkan Ibu kandung di Saumlaki,” ungkap kapolres.

Menurut kapolres, kedua anak ini memilih mengikuti ibunya, karena ayah mereka sering memarahi dan mengeluarkan kata – kata makian. Hal itu sering dilakukan ayah mereka setelah mengetahui kalau ibu mereka selingkuh.

Karena sering dimarahi, kedua anak ini akhirnya memilih untuk mengikuti ibunya di Tanimbar. Keduanya kemudian memiliki ide untuk bersembunyi di dalam karton. Hal itu dikarenakan mereka takut ketahuan keluarga dan ayah mereka di pelabuhan.

“Saat ini kedua anak ini sedang diamankan seorang perwira di Polres Aru. Mereka diamankan untuk selanjutnya membicarakan kemauan kedua anak tersebut untuk mengikuti ibu mereka,” tutur kapolres.

Kapolres mengaku, apabila keluarga menginginkan kedua anak tersebut mengikuti ibu mereka, maka Polres Aru siap untuk memfasilitasi.

“Namun demikian, apabila ada tindakan pidana dalam kasus tersebut, maka kami juga akan melakukan proses sesuai hukum yang berlaku,” ucap kapolres.(S-10)