DOBO, Siwalimanews – Para peserta musyawarah daerah IV UNIO Keuskupan Amboina, Rabu (24/11), mulai berdatangan di Kota Dobo.

Peserta yang tiba hari ini di kota Dobo berasal dari Kota Tual dan Maluku Tenggara dengan menggunakan KMP Lobster yakni, RD Marthinus CH. Ohoiwutun (Rukun Santa Maria Bintang Laut), RD Yacobus Bedy (Santo Thomas Aquino), RD Pius Penyampuain (Santa Sisilia), kemudian RD Hubertus Masriat (Santo Anthonius De Padua) dan RD Laurensius Tankdare.

Kelima pastor ini disambut oleh Wakil Uskup RP Tino Ulahayanan, MSC di rumah Uskup Dobo. Sementara rombongan dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar, direncanakan akan tiba malam nanti dengan menggunakan KMP Satya Kencana.

Dalam rombongan KKT terdiri dari RD Fransgkus Uweubun (Santo Fransiscus Asisi), RD Yacobus Sorlury (Santo Antonius De Padua), RD Paulus Sering (Santo Yosep), RD Januarius Oratmangun (Santo Tomas Aquing) dan RD Alexandro T Kaplory (Santa Maria Mediatrix).

Kemuidian RD Petrus C Lewar (Santa Sisilia), RD Matheus Bwariat (Santa Klara), RD Thomas Pattimura Rerebulan (Kristus Raja), RD Domenikus Baldwwins Masriat (Santo Petrus).

Baca Juga: Soal Lahan Tawiri, Ini Penjelasan Danlanud

Ketua panitia musda IV Unio Keuskupan Amboina Yosep Lakesjanan mengatakan, kegiatan ini selain musda juga disertai kunjungan Uskup Amboina, Mgr Petrus Mandagi, MSC dan uskup Sorong dan Manokwari Mgr Hilarion Datus Lega.

“Musda ini untuk memilih, melihat dan menyusun program kerja empat tahun ke depan yang akan berlagsung dibawah tema Persaudaraan Imam Diosesan di Tengah Pandemi Covid-19,” ujarnya.

Tema tersebut kata dia, mengandung makna umat di Maluku dan Malut. Pelaksanaan Unio Pastor Keuskupan Amboina ini dijadikan pergumulan bersama selama musyawarah yakni, pelayan iman kepada umat dalam masa pandemi Covid-19. Artinya imam diosesan yang sehati dan sejiwa dengan umat.

Tema ini juga dijadikan perspektif untuk mengolah semua kegiatan selama musda, baik kegiatan yang bersifat reflektif dan diskusi maupun kegiatan rohani dan keakraban, yang bertujuan untuk mempererat persaudaraan dan mengembangkan jaringan komunikasi antar pastor di Maluku dan Maluku Utara.

“Selain itu juga, untuk menumbuhkan kelegialitas yang berakar dan terlihat dalam konteks kongket umat dan masyarakat setempat dengan segala harapan, keperihatianan, tantangan dan peluangnya. Meningkatkan kualitas hidup dan karya pastor di Keuskupan Amboina dengan mengembangkan sikap kepemimpinan yang kolegial dan partisipatoris serta menentukan agenda kerja pengurus Unio periode 2021-2024,” jelasnya.

Musda ke IV Unio Keuskupan Amboina ini menurutnya, akan menghantar peserta untuk menggumuli beberapa aspek, yakni pertama, merefleksikan kembali fondasi utama yang menggerakan seluruh hidup, karya dan pelayanan seorang imam projo.

Kedua, dengan memiliki pemahaman dan refleksi yang utuh tentang spiritualitas imam projo, maka para pastor diharapkan mampu mengimplementasikannya dalam hidup, karya dan pelayanan umat di tengah wabah pandemi Covid 19, serta refleksi eksistensi penggembalaan seorang Imam Projo ditengah umat Allah.

“Musda IV ini diselenggarakan untuk meningkatkan persaudaraan dan kerasulan para pastor se-Keuskupan di Maluku dan Maluku Utara. (S-25)