AMBON, Siwalimanews – Sebanyak 100 peserta KKN Kebangsaan, Minggu (28/7) kemarin, diberangkatkan ke Kabupaten Seram Bagian Barat dan Maluku Tengah.

Sekretaris Panitia KKN Kebangsaan Samuel Patra Ritiauw kepada wartawan mengatakan, untuk SBB dan Malteng, mahasiswa KKN Kebangsaan ini akan berada di 22 desa dan negeri diantaranya, Taniwel Timur, TNS, Kairatu, Saleman, Tehoru.

“Mereka yang dipilih ini bukan saja prestasi dari sisi akademik, tetapi juga kemampuan berorganisasi dan keilmuan, kecakapan dalam membangun jejaring itu yang dilibatkan dalam KKN kebangsaan ini. Mereka ini akan berada di Maluku dari tanggal 28 Juli sampai 3 Agustus 2024 nanti,” tuturnya.

Menurutnya, para peserta KKN ini adalah mereka yang jurusannya berkaitan dengan pengembangan beberapa potensi seperti pariwisata, pertanian dan perikanan. Hal ini sejalan dengan potensi SDA yang ada di Maluku.

Sementara itu, dua peserta KKN Kebangsaan dari Universitas di Jogjakarta yang diminta tanggapan tentang pengalaman berada di Maluku beberapa hari ini mengaku, selama ini mereka hanya mengetahui informasi tentang Maluku dan desa yang akan mereka sambangi dari media sosial. Tetapi khusus untuk desa sendiri tidak banyak informasi yang bisa diakses lewat sosial media.

Baca Juga: Tentua dan Simanjuntak Jabat Ketua dan Sekretaris Jurusan Mesin Fatek Unpatti

“Ini pertama kali kami di Maluku, kami selama ini hanya melihat dari media dan sekarang berada disini. Kita melihat Maluku dengan segala potensinya, sehingga itu menjadi alasan untuk kita mau berada disini. Kami juga diseleksi dari kampus masing-masing. Dari kami sendiri misalnya, yang daftar 100 dan yang terpilih hanya 5 orang yang mewakili kampus Universitas Negeri Jogyakarta dan ini akan jadi pengalaman berharga saya,” ujar Ifan Pramana dari Prodi Teknik Sipil Universitas Negeri Jogyakarta.

Hal yang sama juga disampaikan Setianingsi dari Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas yang sama, bahwa ini pengalaman pertamanya di Maluku dan akan ditempatkan di Desa Jerili, Kecamatan TNS.

“Pertama melihat laut saja sudah bagus bangat, dan ditempat kami itu tidak ada. Selain itu disini kami bertemu dengan teman-teman seluruh Indonesia dengan beragam budaya dan bahasa, sehingga disini kita belajar banyak,” ujarnya.

Dia menambahkan, bahwa sejauh ini, untuk desa yang akan disambangi belum bisa diketahui bagaimana ciri khasnya, sehingga nantinya akan dipelajari

“Ini akan menjadi tantangan saya untuk meningkatkan daya kritis saya untuk bagaimana bersama-sama masyarakat disana menyelesaikan persoalan dan kebutuhan masyarakat disana. Nanti setelah kembali akan ada yang kita bawah, kita akan membantu untuk mengenalkan daerah Maluku, terutama dari sisi pariwisatanya,” ujarnya.(S-25)