SAUMLAKI, Siwalimanews – Menumbuhkan minak membaca, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar akan mengembangkan perpustakaan di tiga desa.

Masing-masing di Desa Sifnana, Desa Latdalam dan Desa Lauran. Ketiga desa tersebut sudah lolos verifikasi oleh perpustakaan nasional.

Tahun ini kita mendapatkan bantuan dari perpustakaan Nasional berupah pengembangan desa, yaitu perpustakaan desa. Dan tiga desa sudah kita usulkan,” jelas Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Tanimbar Rano Titirloloby kepada Siwalima di ruang kerjannya, Senin (6/3).

Ia juga mengaku perpustakaan daerah beberapa waktu lalu mendampingi tiga desa tersebut untuk mengikuti sosialisasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial selama tiga hari di Jakarta

“Konsep sekarang ini perpustakaan bukan lagi tempat baca saja, tapi untuk memperdalam pengetahuan masyarakat tentang apa yang dibaca dan dapat di praktekkan langsung di lapangan,” jelasnya.

Baca Juga: Pengerjaan Sejumlah Ruangan RS Haulussy Terbengkalai

Dengan pemberdayakan perpustakaan desa, maka bukan hanya memberikan bantuan, tetapi juga bimbingan serta kerja sama dengan hadirkan penyuluh profesional untuk memberikan pandangan, pelatihan dalam membimbing masyarakat desa dalam mengolah sumber daya alamnya.

“Kami perpustakaan daerah kedepan sudah mengubah paradigma cara melayani masyarakat. Bukan hanya dengan buku, tapi dengan memberikan pelatihan serta sosialisasi kepada masyarakat,” tandasnya.

Apresiasi

Sementara itu, Penjabat Kepala Desa Latdalam, Kecamtan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar Selwas Roy Luturyali mengapresiasi program yang diusung perpustaakan nasional untuk membangun kembali minat baca mas­yarakat melalui program perpustakaan desa.

“Sebagai Penjabat kepala Desa Latdalam saya mengapresiasi program perpustakaan Nasional yang kemudian di gagas dan jalankan oleh Perpustakaan Nasional itu sendiri, dan disampaikan langsung kepada Perpustakaan Provinsi, kabupaten kota di seluruh Indonesia.

Tentunya, ia sangat merespons program pemerintah pusat, yang mana program tersebut yakni membangun Indonesia ini harus mem­bangun mulai dari desa.

Dengan program ini juga, bukan hanya kami membaca buku dan mengasah kita punya daya berpikir saja. Tetapi sudah mengubah paradigma dalam mencerdaskan serta meningkatkan ke­mampuan masyarakat pada umumnya” ungkap Luturyali kepada Siwalima, Senin (6/3). (S-26)