PENJABAT Walikota Ambon, Bodewin M Wattimena menyam­paikan aspirasi Pemerintah dan masyarakat Kota Ambon kepada Staf Khsusus Presiden RI, Billy Mambrasar.

Hal tersebut dilakukan dalam acara jamuan makan di Kediaman Wali Kota, Selasa (28/6) malam.

Penjabat Walikota dalam sambut­annya mengatakan salah satu per­soalan yang dihadapi Kota Ambon adalah terkait sampah.

“Terkait dengan persoalan sam­pah, saya minta kebijakan dari pe­me­rintah pusat, sudi kiranya membantu kami, meringankan beban kami soal sampah,” kata Penjabat.

Dirinya menjelaskan, persoalan sampah yang dihadapi Ambon bukan saja di darat melainkan di Teluk Ambon, yang dulunya dikenal indah dan menjadi lumbung peri­kanan tangkap.

Baca Juga: Ini 11 Program Kebijakan Prioritas Penjabat Walikota Ambon

“Namun kondisi sekarang Teluk Ambon tidak seindah dulu, pertam­bahan penduduk berpengaruh pada kondisi teluk Ambon, kalau dulu kita mancing, turunkan umpan tidak lama dapat ikan, sekarang kita tarik sampah, kira-kira itu kondisi teluk Ambon saat ini,” jelasnya.

Penjabat mengingatkan, Presiden RI, Joko Widodo, dalam kunjung­an­nya ke Kota Ambon beberapa waktu lalu turut mengagumi indahnya Teluk Ambon.

“Saya ingat bahwa ketika presiden mengujungi Ambon, beliau katakan Teluk Ambon ini adalah teluk yang indah, jika pemerintah kota bikin apa saja, pemerintah pusat akan turut membantu. Sebab itu kami sampai­kan, ada banyak persoalan teluk ini yang akan kita benahi karena teluk ini sebagai beranda Kota Ambon,” ujar Wattimena.

Selain sampah, kemacetan juga menjadi masalah urgen yang harus ditangani. Untuk itu Pemkot beren­cana membangun jalan alternatif disepanjang pantai Mardika agar dapat mengurai kemacetan lalu lintas.

“Persoalan kemacetan disebabkan karena jalan cuma satu, oleh karena itu kita bangun jalan alternatif sepanjang laut di kawasan Pasar Mardika untuk mengurai kemacetan di Batu Merah,”katanya.

Dirinya menambahkan pemba­ngu­nan jalan alternatif tersebut sangat membantu Pemerintah dan Kepolisian dari sisi kamtibmas. Misalnya, ketika ada gejolak yang terjadi di kawasan Batu Merah, ma­sih tersedia jalan alternatif untuk masuk – keluar ke pusat kota.

“Kita akan bicarakan hal itu dengan Kementerin PUPR, namun mendahuluinya kami mohon ban­tuan dari Stafsus Presiden untuk dapat diwujudkan di tahun depan. Mudah- mudahan dengan kapasitas bapak sebagai orang  kepercayaan presiden, rencana ini dapat terlak­sana,”pungkasnya.

Stafsus Presiden dalam kesem­patan yang sama, menyampaikan bahwa dirinya ditugaskan dalam tanggungjawab menangani masalah pendidikan, inovasi dan pemba­ngu­nan daerah terluar dengan area kerja wilayah Aceh, Maluku, Papua, dan NTT.

“Sebagai stafsus kami diharapkan untuk blusukan, untuk melihat berbagai persoalan di daerah terkait bidang tugas masing- masing. Jika ada informasi dan solusi yang dapat dikerjakan bersama, saya sampaikan kepada presiden, kemudian Presi­den akan memberikan arahan kepada kementerian terkait,” jelasnya.

Ditandaskan Mambrasar saat ini, ada sejumlah  program yang tengah dikerjakannya yakni Penciptaan petani Millenial, pembangunan Papua dan Maluku Creative Hub, pendirian Pusat- pusat belajar informal, Manajemen Talenta Nasional, dan Policy Boot Camp. (S-25)