AMBON, Siwalimanews – Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang menyediakan pasar apung mardika bagi pedagang, namun tidak menyediakan listrik.

Pedagang kemudian berinisiatif untuk mendapatkan listrik dengan cara yang ilegal. Masalah ini kemudian akan diteribkan.

“Pasar Apung itu kalau malam seperti kota metropolitan. Semua lampu itu menyala. Pertanyaannya aliran listrik ini diambil dari mana. Ini yang mau kami selidiki. Ternyata dari laporan pedagang, alirannya liar dan tidak terkoodinir oleh PLN,” jelas Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Kota Ambon Fahmi Salatalohy kepada wartawan di Balai Kota, Selasa (17/1).

Fahmi mengungkapkan, kondisi kelistrikan di Pasar Apung itu terdapat beberapa lapak yang menggunakan satu gardu. Jadi dari semua lapak disitu hanya menggunakan satu gardu.

Diungkapkan, pemerintah kota kemudian berkoordinasi dengan PLN dan para pedagang, agar kondisi kelistrikan dilokasi itu akan ditertibkan.

Baca Juga: Afifuddin: Sendimen Cekdam Rinjani Harus Diperhatikan

“Mereka sepakat untuk 3 lapak 1 gardu, jadi polanya sudah berubah dan itu sudah disetujui. Rabu besok Pemkot bersama PLN akan turun tinjau, dan lihat aliran-aliran kabelnya seperti apa, untuk nantinya ditertibkan,” ujarnya.

Selain soal itu, Fahmi juga mengungkapkan bahwa ada oknum-oknum yang mengatas­namakan pihak PLN, kemudian melakukan pembayaran ke oknum-oknum tersebut saat pemasangan meteran, dan itu telah dilaporkan resmi.

“Kami turun untuk mensterilkan lokasi itu dari kabel-kabel yang sangat menganggu, karena ini dikhawatirkan dapat menimbul­kan kebakaran,” tegasnya.

Ia juga mengaku kalau pedagang siap untuk ditertibkan penggunaan listrik di kawasan Pasar Apung.

Saya kira para pedagang ini sudah sepakat agar pekerjaan berjalan dengan aman dan tertib, lampu-lampu ini memang harus diperbaiki dan ini sudah saya laporkan ke pak Wali, dan besok dengan Indag kami akan turun,” janjinya. (S-25)