AMBON, Siwalimanews – Mutu pengemasan ikan asap Galala menjadi salah satu program unggul dari hasil penilaian program pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang didanai oleh Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Proses terpilihnya mutu pengemasan ikan asap yang merupakan program dari tim PKM UKIM yang dipimpin Micrets Agustina Salaya serta Olyvia Ririmase dan Marlien Temtelahitu sebagai anggota ini, setelah melewati beberapa tahapan seleksi yang dilakukan oleh Kemendikbud dalam hal ini Ditjen Dikti.

Program yang berlangsung selama empat bulan ini, melewati beberapa tahapan penting seperti, pelatihan merancang kemasan, pelatihan memasarkan produk, pelatihan manajemen keuangan, praktek membuat kemasan yang menarik, pengurusan ijin usaha rumah tangga, serta praktek mengemas ikan asap di dalam kemasan yang tersedia.

“Program ini kita mulai jalani dari bulan Juli hingga September, karena paroduknya ikan sehingga dilakukan bertahap,” ucap Ketua Tim PKM UKIM, Micrets Agustina Silaya, kepada Siwalimanews di Ambon, Sabtu (31/10).

Ketika disinggung program selanjutnya yang akan dilaksanakan oleh timnya, Silaya mengaku, langkah selanjutnya yang akan dilaksankan adalah proses sanitasi, namun itu baru akan dilaksanakan di tahun 2021 mendatang.

Baca Juga: IAKN Gelar PKM di Kairatu

“Kita akan lakukan program lanjutan tahun 2021, karena kami masih tunggu Dirjen Dikti cairkan dananya dulu, rencananya tahun depan baru anggarannya keluar, untuk itu, tahun ini kita fokus untuk kemasan,” jelasnya.

Ia juga berharap, dengan kemasan yang dirancang khusus untuk penjualan ikan asap Galala tersebut dapat menarik minat beli masyarakat, serta para wisatawan kuliner.

“Harapan kami sebagai tim kegiatan ini dapat meningkatkan penjualan, kesejahteraan pelaku usaha ikan asap karena kemasan yang menarik dapat pengaruhi konsumen untuk beli. Konsumen jadi lebih yakin untuk beli produk ikan asap, karena pada kemasannya sudah tercantum informasi produk seperti, berat bersih, komposisi, tanggal produksi dan nomor edar PIRT,” tuturnya.

Sementara itu, Ged pedagang ikan asap Galala yang ikut program ini, mengaku senang dengan adanya program tersebut, sebab turut membantu mereka dalam proses pemasaran sehingga dapat dikenal oleh banyak orang serta memiliki kemasan yang lebih berkualitas dan menarik.

” Beta merasa senang dengan program dan bantuan dari pemerintah melalui tim UKIM. Ikan ini akang pung dos su paleng bagus, orang yang bali par ole-ole su paleng sanang, barang su seng pake dos aqua deng tas merah lai,” ucap Ged dengan dialeg Ambon yang kental.

Selain memberikan pelatihan, tim PKM UKIM juga memberikan bantuan berupa, peralatan pengemasan kedap udara (vacum food sealer) dan dan bahan-bahan untuk pembuatan pengemasan ikan. (Mg-6)