AMBON, Siwalimanews – Baru sebulan lebih, Letupan senapan api itu memecah kesunyi­an di hutan Hulaliu me­nyebabkan Jonas Izack tewas bersim­bah darah (14/2) lalu, kembali penembak misterius beraksi.

Kali ini satu warga Dusun Nama’a, Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Te­ngah, Ibrahim Sangadji (47) merenggang nyawa usai dihantam timah panas.

Kejadian berdarah yang menimpa korban Ibrahim Sangadji terjadi, Sabtu (26/3) sekitar pukul 17.45 WIT siang, saat korban semen­tara berada lokasi hutan Rual-Rual. Kawasan ini berjarak sekitar  6 kilometer  dari Dusun Nama’a, Negeri Pelauw.

Lelaki 47 tahun ini ditem­bak orang tak di kenal. Oleh warga yang mendengar dan mendapati korban lang­sung mengevakuasi korban ke puskesmas terdekat, na­mun naas, nyawa korban tidak tertolong dan meni­nggal dunia

Kabid Humas Polda Ma­luku, Kombes M. Rum Ohoi­rat yang dikonfirmasi Si­walima membenarkan insiden ini.

Menurutnya,  polisi saat ini sementara menyelidiki kejadian tersebut.

“Korban meninggal diduga ditembak menggunakan senjata api. Kami belum dapat pastikan senpi rakitan atau organik. Korban meninggal dengan luka tembak pada bagian bawah rusuk kiri tembus ke punggung bagian belakang sebelah kanan,” pungkasnya.

Atas peristiwa itu, juru bicara Polda Maluku itu  menghimbau kepada masyarakat, agar dapat menahan diri dan tidak terprovokasi. Tim penyelidik telah dikerahkan menuju lokasi kejadian.

“Kami himbau masyarakat tidak terprovokasi. Kami sudah turunkan tim untuk menangani kasus tersebut,” ujar Ohoirat.

Dia mengatakan, saat ini personil Polda Maluku dan Kodam XVI/Pattimura sudah dikerahkan untuk memperkuat pasukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Jangan terprovokasi oleh isu-isu yang mengadu domba masyarakat,” pintanya.

Ohoirat juga meminta masyarakat agar dapat membantu aparat keamanan, sehingga bisa mengungkap kasus tersebut. Warga juga diminta untuk bersama menjaga kamtibmas agar tetap kondusif.

“Kami minta agar jangan terbawa isu dan atau membawa isu negeri dan sebagainya,” pintanya..

Penembak Misterius

Seperti diberitakan sebelumnya, letupan senapan api itu memecah kesunyian di hutan Hulaliu, Jonas Izack tewas bersimbah darah.

Belum tuntas masalah bentrok Kariu-Ori, Kecamatan Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, kini penembak misterius beraksi di Hulaliu, akibatnya satu warga tewas kena timah panas.

Kejadian berdarah yang menimpa korban Jonas Izack  terjadi, Senin (14/2) sekitar pukul 13.30 WIT siang di Hutan Negeri Hulaliu.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Roem Ohoirat kepafa pers  menjelaskan, kejadian tersebut  berawal ketika beberapa warga Negeri Hulaliu sementara berada di Hutan, tiba-tiba ada bunyi tembakan yang mengenai salah satu warga.

“Kejadian sekitar jam 13.30 WIT warga sementara di hutan dan ada bunyi tembakan yang darimana asalnya belum kita ketahui, Tapi salah satu warga yang di hutan terkena terbakan tersebut sehingga mengalami luka dan meninggal dunia,” ungkap Ohoirat.

Akibat penembakan misterius itu terjadi konsentrasi massa di Negeri Hulaliu, untung saja polisi bertindak cepat dan menerjunkan dua peleton Polri siaga di lokasi kejadian.

Ohoirat mengakui terjadi konsentrasi massa di Negeri Hulaliu usai kejadian itu. Namun polisi bergerak cepat dengan mengerahkan anggotanya untuk mengamankan TKP.

“Saat ini 2 peleton anggota kami sudah di TKP dari brimob Sabhara maupun Polsek termasuk, Dirkrimum juga sudah di sana dan Kapolsek,” ujarnya.

Ohoirat mengakui belum diketahui dari mana dan siapa yang melakukan penembakan. Untuk itu Ohoirat menghimbau masyarakat untuk menahan diri serta tidak terprovokasi.

“Kita Himbau masyarakat jaga ketenangan dan tidak ter provokasi karena tidak diketahui yang melakukan penembakan dari mana, untuk itu masyarakat harus menahan diri dan tidak terprovokasi dengan kabar kabar hoax, karena anggota sementara di lapangan untuk menyelidiki kejadian tersebut,” himbaunya.

Optimalkan Intelejen

Di tempat terpisah, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Amir Rumra meminta, Kepolisian Daerah Maluku untuk lebih mengoptimalkan peran-peran intelijen di wilayah hukum Polresta Pulau Ambon dan Pulau Lease, secara khusus di Kecamatan Pulau Haruku.

Hal ini diungkapkan Rumra kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Senin (14/2) merespon kejadian penembakan salah satu warga Negeri Hulaliu.

“Memang kita mendapatkan informasi terkait penembakan warga Hulaliu maka kepolisian harus lebih memperkuat pengawasan didaerah ini,” ujar Rumra.

Dijelaskan, peranan intelijen harus dioptimalkan oleh kepolisian guna mendeteksi secara dini terjadinya kejahatan-kejahatan seperti penembakan, sebab jika tidak maka aktivitas masyarakat akan terhalangi dan tidak dapat berjalan dengan baik.

Apalagi kondisi saat ini di Pulau Haruku masih belum stabil dan pemerintah daerah bersama DPRD juga masih berupaya untuk menyelesaikan permasalah yang terjadi, sehingga aparat kepolisian harus mendukung dengan memperkuat pengamanan pada daerah-daerah yang dianggap berpotensi menimbulkan konflik.

Menurutnya, dengan adanya penembakan ini maka Komisi I DPRD Maluku akan memanggil Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau Lease untuk melakukan pertemuan menyikapi gangguan kamtibmas yang belakangan terjadi, sebab tidak bisa dibiarkan masalah ini berlarut-larut terjadi.

“Kebetulan Komisi I lagi ke Masohi, jadi nanti balik kita akan agendakan untuk memanggil Kapolresta guna bahas masalah ini untuk menghindari korban lagi di masyarakat,” tegasnya. (S-10)