BULA, Siwalimanews – Kendati Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) telah melibatkan Basarnas, TNI, POLRI dan warga untuk melakukan pencarian terhadap delapan penumpang longboat yang tenggelam di Perairan Kesui dan Teor, Rabu(23/3), namun tidak membuahkan hasil.

Dari total 13 penumpang yang dikabarkan tenggelam itu, hanya lima yang berhasil diselamatkan namun sisanya delapan orang tidak ditemukan.

Setelah 10 hari melakukan pencarian, tepatnya Sabtu (2/4), pencarian delapan penumpang longboat itu akhirnya terhenti karena resmi dinyatakan tutup oleh Basarnas Provinsi Maluku dengan hasil nihil.

“Meskipun operasi percarian telah ditutup, namun terhitung mulai Minggu (3/4) sampai dengan beberapa waktu kedepan akan dilanjutkan kegiatan pemantauan,” ungkap Plt Kepala BPBD SBT Usman Keliobas, kepada Siwalima, di Bula, Minggu (3/4).

Dikatakan, selama masa pemantauan seluruh armada milik Basarnas yang berada di cabang, unit dan pos dalam wilayah Maluku dan Papua Barat, dalam operasinya diminta untuk terus melakukan pemantauan, demikian juga Armada milik pemerintah maupun swasta yang melayari kedua wilayah dimaksud.

Baca Juga: DPRD: Tambah Anggaran Tanggap Darurat

Selain itu, selama masa pemantauan atau setelahnya jika ditemukan korban namun sulit untuk dievakuasi dan lain sebagainya, maka pihak BASARNAS selalu siap untuk memberikan pertolongan.

“Sesuai hasil koordinasi dengan Basarnas Provinsi Maluku, meski pencarian delapan penumpang longboat resmi dinyatakan tutup pada pencarian hari ke-10. Namun pemantauan akan terus dilakukan dengan melibatkan seluruh armada milik Basarnas yang berada di cabang, unit dan pos dalam wilayah Maluku dan Papua Barat, dalam operasinya diminta untuk terus melakukan pemantauan,” ungkap Keliobas.

Untuk diketahui, penumpang longboat yang selamat yakni Camat Teor Indah Adhayati Rumakway, Anggota Satpol PP SBT Idris Rettop, dua PNS pada Bappeda SBT Abdullah Kilkoda dan Gusti Pattikupang, serta salah satu warga yakni Husein Keliobas.

Sementara delapan penumpang yang belum ditemukan diantaranya, Rinto (Pegawai Inspektorat SBT), Ismail Hatala Pegawai Inspektorat SBT), Ibrahim Kilwow (Pegawai Inspektorat SBT), Fajrin (Pegawai Bappeda SBT), Jafar Rumah Tiga (warga yang pengemudi longboat), Saida Keliobas (warga, istri dari pengemudi longboat), Harudin ( anak usia 3 tahun ) dan Samsia Rumodar (warga). ( S-19)