AMBON, Siwalimanews – Pemprov mengusulkan pengelolaan pulau-pulau kecil masuk dalam Rencana Pembangu­nan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Pemprov melihat pulau-pulau kecil yang dimiliki memiliki potensi yang luar biasa besar disejumlah sektor, baik pariwisata, pertamba­ngan, mineral sehingga dari segi pengelolaan perlu menjadi perhatian bersama.

“Jadi pengelolaan pulau-pulau kecil juga ikut diusulkan kedalam RPJMN 2020-2024 selain sejumlah program strategis lainnya yang sudah diusulkan, seperti LIN, jalan Trans Seram, pembangunan bendungan Waeapo dan juga jalan lingkar Pulau Yamdena,” jelas Plt Kepala Bappeda Maluku, Djalaludin Salampessy kepada Siwalima di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (17/9)

Menurutnya, pulau-pulau kecil yang ada ini juga rentan terhadap perubahan global sehingga perlu penanganan berupa kebijakan oleh Pemerintah Pusat.

“Yang kita dorong pengelolaan pulau-pulau kecil dari sektor infrastruktur, pariwisata, dan lain sebagainya agar menjadi perhatian dari Pemerintah Pusat, kata Salampessy.

Baca Juga: Lucky dan Richard Jabat Pimpinan Sementara DPRD Maluku

Dikatakan, sebagai provinsi dengan cirikan kepulauan, Maluku memiliki jumlah pulau kecil yang potensialdan sangat banyak, namun belum terkelola secara baik.

“Pengelolaan pulau kecil harus melibatkan Pemerintah Pusat sehingga perlu dimasukan ke dalam kebijakan perencanaan RPJMN,” tegasnya.

Kalau pengelolaan ini berjalan, tambahnya, maka banyak keuntungan yang didapat dari pemerintah daerah dari segi pembangunan infrastruktur, pariwisata dan lainnya.

“Jadi ini penting kenapa maluku mendorong pengelolaan pulau kecil ke dalam RPJMN 2020-2024,” tandasnya.

Program Prioritas ke Maluku

Sebelumnya Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro dalam paparannya, Kamis (12/9), menyampaikan pemerintah pusat telah menyiapkan sejumlah program prioritas untuk Maluku.

Program-program tersebut yaitu, pembangunan jalan trans Maluku di Pulau Seram, pengembangan program tol laut bersubsidi melalui penyediaan rute tol laut bersubsidi, pembangunan pelabuhan pendukung konektivitas tol laut di Ambon, Dobo, Moa, Saumlaki, Batu Goyang, dan Gorom.

Kemudian mendukung pengem­bangan daerah tertinggal, terde­pan, dan terluar (3T), pengemba­ngan Bandara Gorom, yang merupakan bagian dari 25 bandara baru di tahun 2020-2024, pengem­bangan jalan trans lingkar pulau Saumlaki untuk konektivitas pulau terluar dan tertinggal, pembangunan BTS/lastmile untuk menuntaskan 211 desa blank spot di Maluku.

Selanjutnya, PLTG/MG/GU di Ambon, pembangunan bendungan Waeapo untuk penyediaan air baku dan pembangkit listrik, pembangu­nan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kabupaten Maluku Tengah, dan tempat pembuangan akhir di Ambon, dan Kabupaten Buru. “Semuanya ini masuk dalam highlight program prioritas infras­truktur di wilayah Maluku,” kata Bambang. (S-39)