AMBON, Siwalimanews – Dua orang anak ber­u­mur 11 tahun belum lama ini meninggal akibat ter­papar Covid-19. Covid-19 varian B.1.717.2 atau di­sebut varian Delta me­mang  cenderung menye­rang anak-anak.

Meskipun demikian, Dinas Kesehatan Kota Ambon mengklaim va­rian Delta yang pertama kali muncul di India itu belum masuk ke Kota Ambon. “Belum ada kasus itu di Ambon. Karena belum ada kasus, itu kan harus diperiksa dulu Genomsekuens-nya, belum ada hasil yang menyatakan bahwa di Ambon sudah ada varian delta,” ungkap Kadis Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, kepada wartawan Senin (28/6).

Dugaan adanya virus baru yang mulai menggorogoti Kota Ambon ini lantaran angka kematian yang naik, disebabkan dua orang anak dengan usia 11 tahun, meninggal beberapa waktu lalu.

Pelupessy mengaku sampai de­ngan saat ini hasil tes lab dari kedua anak tersebut tak kunjung keluar. “Belum ada hasil penelitian dari la­bo­ratorium BTKL dan Balitbang­kes,” kata Pelupessy.

Olehnya itu Pelupessy enggan berkomentar lebih jauh terkait du­gaan masuknya Covid-19 varian delta. Ia mengungkapkan, sampai dengan saat ini kedua anak tersebut dimasukkan ke data Covid-19 saja.

Baca Juga: Gonga: Perusahan Klaster Baru Covid-19 di Aru

“Ya, masuk Covid-19 kan, dia mesti masuk di data covid terkonfirmasi jadi tidak membedakan anak usia 11 tahun dengan yang lain,” cetusnya.

Disinggung terkait dengan ada­nya kemungkinan Kota Ambon akan kembali ke zona merah lantaran pe­ningkatan angka kematian, Pelupe­ssy mengatakan dirinya tidak dapat memprediksi, namun ada kemung­kinan penurunan skoring sehingga menduduki zona merah.

“Ya kita tunggu minggu ini (hasil perhitungan skoring dari satgas pusat), minggu ini hasil zonasi keluar mungkin saja bisa masuk ke merah, sebab kematian dalam satu minggu ini berapa kali,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler, berpendapat lain. Katanya, meski hasil tes dari pada kedua anak tersebut belum juga keluar, namun ada dugaan kota ini sudah mulai terkontaminasi dengan virus varian baru.

“Dengan meninggalnya anak usia 11 tahun beberapa hari yang lalu, diduga kuat virus yang baru yakni Varian Delta dari India itu sudah masuk ke Kota Ambon,” beber Hadler.

Hadler meminta kepada masyara­kat untuk tetap mengutamakan pro­tokol kesehatan yakni menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan dan menggunakan masker apabila melakukan aktivitas.

“Karena itu tadi dalam rapat de­ngan pak wali, salah satu ahli vaksi­nasi mengungkapkan, guna mence­gah merebaknya masalah, masya­rakat dihimbau untuk menggunakan masker dua lapis, agar menghindari bahaya penyebaran virus delta itu sendiri,” pinta Hadler.

Lantaran ada dugaan virus baru mulai menggorogoti Kota Ambon, Hadler mengungkapkan, pihaknya akan meninjau kembali hal apa saja yang harus dipertimbangkan untuk tetap beroperasi lantaran takut muncul kluster baru akibat kelalaian.

“Untuk sekolah tatap muka akan ditinjau kembali, seluruhnya akan ditinju kembali termasuk karaoke, kalau kasus tetap meningkat tetap kami akan meninjau kembali,” pungkas Hadler. (S-52)