AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Kota Ambon mengklaim tiga pasar rakyat yang rencananya akan dibangun pada tahun 2022 mendatang, merupakan hibah yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah Kota Ambon.

“Program untuk tahun 2022 karena tugas pembantuan untuk tahun 2022 itu hibah dari pemerintah pusat,” ungkap Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Roby Silooy, kepada Siwalima, di Balai Kota Ambon, Senin (22/2).

Dikatakan, pembangunan pasar tersebut merupakan bantuan yang diberikan pemerintah untuk menambah pasar di Kota Ambon guna mempermudah masyarakat menjangkau pasar untuk membeli kebutuhan tanpa harus ke kota untuk melakukan aktivitas berbelanja.

“Nah, pasar-pasar dimana yang sudah ada itu akan kita kembangkan lagi menjadi pasar rakyat di berbagai wilayah kecamatan,” ujarnya.

Diakuinya, ada beberapa lokasi yang rencana akan dibangun tiga pasar tersebut.

Baca Juga: Akerina: AMGPM Kairatu Harus Jadi Pioner Mitra Pemerintah

“Ada pasar di Air Kuning kemudian di Airlow, dan Hutumuri. Tapi di kawasan yang bagian sana yang tadi saya katakan kan belum ada di wilayah situ. Untuk mempermudah masyarakat dapat terjangkau,” ungkapnya.

Kata dia, Wayame juga menjadi sasaran pemerintah kota untuk membangun pasar sebab daerah tersebut merupa­kan lokasi padat penduduk yang sangat membutuhkan pasar, yang juga memiliki tujuan sama yaitu mempermudah warga untuk berbelanja.

“Nah salah satunya di Wayame dan sampai ke wilayah Tawiri. Karena disitu kan ada wilayah pengembangan permukiman yang juga cukup besar tapi kita tidak punya tempat disana,” tandasnya.

Olehnya, menjelang proses pembangunan yang akan dilaksanakan ditahun 2022 tersebut pihaknya sementara mencari lahan agar dapat terealisasikan dengan baik hibah yang telah diberikan oleh pemerintah pusat tersebut.

Sebelumnya Disperindag Kota Ambon merencanakan akan membangun pasar di tiga lokasi di Kota Ambon.

Namun hingga kini, DPRD Kota Ambon belum juga mengetahui dengan pasti berapa besar anggaran yang akan dikucurkan untuk pembangunan ketiga pasar tersebut, apalagi saat ini banyak pasar yang telah dibangun tapi tidak difungsikan sebagaimana mestinya.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Hary Far-Far mengaku, terkait rencana pembangunan pasar menjadi tanda tanya bagi DPRD, pasalnya ada sejumlah pasar yang sudah dibangun oleh Dinas Perindag namun saat ini belum difungsikan dengan baik.

“Sejumlah pasar diantaranya yang tidak difungsikan, misalnya pasar Air Kuning yang berlokasi di kawasan Wara, Desa Batumerah menelan anggaran sekitar Rp 5 miliar lebih. Kemudian pasar Wainitu yang juga dibangun dengan anggaran sekitar Rp 5 miliar lebih dan beberapa pasar lainnya,” jelas Far-Far, kepada wartawan, di Baileo Rakyat Belakang Soya, Jumat(19/2).

Melihat persoalan ini, kata dia, pihaknya akan mengundang Kepala Disperindag Kota Ambon defenitif setelah ditetapkan oleh Walikota Ambon, Richard Louhenapessy.

“Ada lima pasar yang tidak berfungsi sampai sekarang. Memang pasarnya positif, tapi yang bermasalah ini karena dibangun pada lokasi yang tidak strategis kemudian pasar ini setelah dibangun jadi asset kota dan tidak difungsikan dengan baik sehingga mubazir. Kebetulan saya baru dapat info soal rencana penambahan pasar ini, maka ini harus kita kaji lagi. Apakah pasar ini nantinya dibangun dengan APBD atau APBN, nanti dilakukan evaluasi,” ujarnya.

Politisi Perindo ini akan selalu dorong agar persoalan pasar ini tidak ada masalah. Dan tentu ini menjadi perhatian khusus kepada walikota. Terutama pada Disperindag untuk dapat diselesaikan.  (S-52)