SEBAGAI upaya berkelanjutan dalam penurunan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah menyelenggarakan Rembuk Stunting Konvergensi Intervensi penurunan stunting, yang digelar di lantai 3 Gedung Kantor Bapplitbangda Maluku Tengah Jumat ( 21/10).

Kegiatan yang dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Setda Maluku Tengah, Silvia Mattemu, dihadiri oleh para Pimpinan OPD Lingkup Pemda Malteng, Para Kepala Kecamatan dan Kepala Pemerintahan Negeri, Pengurus Penggerak PKK Malteng, Para ASN serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya Penjabat Bupati Maluku Tengah yang dibacakan Silvia Mattemu mengakan, pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan  yang signifikan, dari kondisi 24,4% pada Tahun 2021 menjadi 14 % pada Tahun 2024.

“Sejalan dengan itu Pemkab Malteng terus berupaya melakukan percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting, targetnya tahun 2023 bisa bebas stunting sehingga Kabupaten Maluku Tengah bisa menghasilkan generasi masa depan yang sehat , produktif, dan memiliki daya saing yang kuat’’, tegasnya.

Baca Juga: Pemkab Malteng Apresiasi Diskusi Hukum

Menurutnya, permasalahan stunting tidak bisa hanya diselesaikan melalui program gizi saja, tapi harus terintergritas dengan program yang lainnya, kompleksnya masalah stunting dan banyak stakeholder yang terkait dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif memerlukan pelaksanaan yang dilakukan secara terkoordinir dan terpadu pada sasaran prioritas.

“Terkait dengan  itu dalam rembuk stunting ini kita akan mencari solusi bagaimana caranya terbebas dari stunting  dan ini menjadi PR kita bersama, sebelum tahun 2023 Maluku Tengah harus bebas stunting, kuncinya adalah bagaimana komitmen  dan kebersamaan kita semua untuk terus bekerja de­-ngan  cepat, cerdas dan profe­sional untuk menurunkan angka stunting di daerah ini,’’ pintanya.

Dikatakan, kondisi geografis Maluku Tengah yang merupakan daerah kepulauan dan masih di huni oleh komunitas adat terpencil mengakibatkan akses pelayanan kesehatan sulit dijangkau, sehingga posyandu merupakan wadah yang memegang peranan penting dalam upaya pencegahan stunting dan melalui posyandu, kondisi kesehatan dan tumbuh kembang anak dapat dipantau, mulai anak masih dalam kandungan sampai anak berumur dua tahun.

“Periode ini merupakan periode emas yang tidak bisa diulang dan dirinya mengajak seluruh ibu yang mempunyai anak balita agar rajin ke posyandu, anak adalah investasi masa depan suatu Negara, kualitas suatu negara ditentukan oleh anak sebagai generasi penerus bangsa sehingga kita mempunyai tanggung jawab untuk menghadirkan masa depan generasi Maluku Tengah yang cemerlang’’, harapnya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Asiten I Setda Malteng mengharapkan nantinya pertemuan ini diikuti dengan serius guna meyelaraskan pelaksanaan program percepatan penurunan stunting serta menyamakan persepsi dalam pelaksanaan program dan kegiatan intervensi penurunan stunting terintergritas di Kabupaten Maluku Tengah.(S-17)