MASOHI, Siwalimanews – Tim Penggerak PKK bersama Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Sabtu (1/5) gelar rembuk stunting, sebagai upaya membangun sinergitas dan kesamaan persepsi dalam upaya menekan pembiakan Stunting di wilayah kabupaten tertua di Maluku itu.
Hadir dalam kegiatan yang berlangsung di Baileo Sukarno Masohi itu, Bupati Tuasikal Abua,Wabup Marlatu Leleury, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Malteng, Ny,Amin Ruaty Tuasikal dan Ny Joan Leleury, Sekertaris Daerah Malteng Rakib Sahubawa, serta seluruh pimpinan OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Malteng.
Ina Parenting sekaligus Ketua TP PKK Malteng, Amien Ruaty Tuasikal saat memberikan sambutan saat itu meminta semua pihak tidak hanya OPD pengampun tidak memandang remeh stunting. Sebab ancaman syuting sama berbahaya dengan ancaman Pandemi Covid-19. Pasalnya jika masalah stunting tidak ditangani dengan serius dan dilakukan bersama sama,maka ancaman generasi Indonesia dan Maluku tengah, kerdil dan cebol.
“Saya berharap dengan rembuk Stunting yang hari ini kita lakukan, dapat membangun persamaan pandangan untuk membangun sinergitas, dalam menangani perkembangan stunting di wilayah kita saat ini. Jangan kita inianggap masalah stunting ini hanya sembagai masalah yang biasa saja. Ancaman stunting bagi perkembangan generasi muda kita sangat berbahaya. Tentu jika ini tidak kita sikapi bersama, maka ancaman generasi bangsa kerdil 10 sampai 15 tahun mendatang bisa atau dapat saja terjadi,” tandas Ruaty.
Lebih jauh Ruaty menyebutkan rembuk Stunting yang dilakukan saat itu adalah sebagai bentuk dari upaya sadar semua pihak tanpa kecuali untuk bekerja bersama sama sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk menekan perkembangan stunting di wilayah Malteng.
“Rembuk stunting ini dimaksudkan untuk membangun sinergitas semua unsur pemerintah agar melaluinya kita semua dapat mengagas Strategi kerja sama yang tepat untuk menangkal perkembangan stunting di Malteng,” tambahnya.
Ruaty menegaskan, pihaknya menargetkan sampai dengan akhir tahun 2021, Desember mendatang seluruh masalah stunting telah teratasi.
“Kami targetkan sampai dengan akhir tahun 2021 nanti masalah stunting telah kita selesaikan, dimana hal itu hanya dapat maksimal dilakukan, dengan kerja sama dan sinergitas semua elemen Pemerintah hingga ke tingkat kecamatan dan desa”Tutup Ruaty.
Ditempat yang sama Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua meminta semua Organisasi perangkat daerah dapat membangun sinergitas dan kerja sama yang baik dalam menangani masalah stunting di Malteng.
Bupati menegaskan akan mengambil sikap tegas dan memberikan sanksi jika terdapat OPD yang masih acuh serta tidak membangun kerja sama atau sinergitas dalam mendukung upaya penanganan stunting di kabupaten bergelar Pamahanu-Nusa itu.
“Saya minta semua kita,tidak hanya OPD pengampun harus membangun sinergitas dalam upaya menangani berbagai macam masalah stunting diwilayah kita. Saya pastikan akan mengambil sikap tegas bagi seluruh pimpinan SKPD yang masih acuh serta tidak mau bersinergi baik dapat menyiapkan peogram dan kegiatan yang sinkronisasi,” tegas Bupati. (S-36)