PIRU, Siwalimanews – Warga Kota Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat mengeluhkan buruknya pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Piru.

Keluhan ini disampaikan beberapa warga atas pelayanan oknum-oknum tenaga kesehatan pada puskesmas tersebut, lamban dalam penanganan pasien.

“Selaku warga Kota Piru, saya sangat resah sekaligus marah atas pelayanan yang sangat lelet dan lamban sehingga saya dan beberapa pasien harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan serta surat rujukan,”  ungkap Rahim salah satu pasien pada puskesmas tersebut kepada Siwalimanews, Senin (5/5).

Buruknya pelayanan kesehatan pada puskesmas ini kata Rohim, bukans aja dikeluhkan olehnya, namun hamper seluruh pasien yang mau melakukan pemeriksaan kesehatan dan mengambil surat rujukan. Lambanya pelayanan, membuat pasien resah, bahkan ada pasien yang rela meninggalkan puskesmas untuk berobat ke RSU atau dokter praktek dan faskes lainnya.

Pasalnya, pasien yang mau melakukan pemeriksaan harus rela menunggu hingga berjam-jam. Hal itu dikarenakan dokter pada Puskesmas Piru sering keluar saat jam dinas dengan alasan urusan ke rumah sakit tanpa ada kejelasan. Akibatnya pasien menumpuk dan harus menunggu berjam-jam-jam.

Selain itu, pelayanan buruk dari para nakes di puskesmas ini juga sering ditunjukan, bahkan pasien yang menggunakan BPJS kurang dilayani dengan baik, bahkan mereka dengan sengaja membuat pasien harus menunggu berjam-jam.

Pasien pada puskesmas ini minta bupati,  untuk mengevaluasi para nakes di puksesmas ini atas buruknya  pelayanan mereka, terlebih khusunya oknum dokter yang bertugas di puskesmas tersebut, sebab ini bukan hanya masalah ketidakprofesionalan satu petugas, melainkan kegagalan sistem yang melibatkan kepala puskesmas dan Dinkes.

“Selaku masyarakat, kami menilai pelayanan yang dilakukan pihak Puskesmas Piru ini sengaja dibuat dan sering kali terjadi kelalaian, ini  yang harus segera diperbaiki,” harapnya.

Pasalnya kata dia, masyarakat berhak mendapatkan pelayanan yang profesional, manusiawi, dan penuh rasa hormat, untuk itu, Dinas Kesehatan juga harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelayanan yang ada Puskesmas Piru.

Perbaikan harus dilakukan sesegera mungkin, termasuk pembenahan sistem manajerial, pengelolaan data, serta pelatihan bagi seluruh petugas, sehingga persoalan buruknya pelayanan tidak terjadi lagi.

“Saya berharap, kejadian buruknya pelayanan di Puskesmas Piru ini tidak terulang di masa depan agar pelayanan kepada masyarakat dapat lebih memperhatikan hak dan martabat setiap pasien,” harapnya. (S-18)