AMBON, Siwalimanews – Nono Sdjadi pekerja pada Bengkel Sederhana di kawasan Halong Atas, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi di kamar bengkel tempat ia bekerja, Sabtu (4/2).

Warga Jawa Timur ini ditemukan oleh rekannya dalam posisi terbaring dalam kamar tidur dengan mulut mengeluarkan bercak darah.

PS Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Iptu Moyo Utomo kepada wartawan di Mapolresta menjelaskan, sesuai keterangan saksi Rian Rusdianto, rekan kerja korban saat itu ia sementara bekerja kemudian dipanggil pemilik bengkel Dede Kristian Sulastio.

Rian dipanggil Dede untuk menanyakan keberadaan dan mengecek korban dikamarnya. Rian pun menuju ke kamar dan mengetuk pintu kamar, namun tidak ada jawaban sehingga pemilik bengkel menyuruh Rian untuk mendobrak pintu kamar korban.

“Setelah mendobrak, saksi melihat korban dalam  keadaan tertidur dan bercak darah  keluar dari mulut korban. Saksi pun kemudian bergegas memberitahukan Dede pemilik bengkel dan beberapa rekan kerja lainya,” ujar Utomo.

Baca Juga: Kajari: Kemungkinan Ada Tersangka Baru di Kasus SPPD Fiktif

Oleh warga setempat kata Utomo, kejadian itu selanjutnya dilaporkan ke Polsek Baguala. Tak lama kemudian personel Polsek Bagula dan tim identifikasi Polresta Ambon tiba di lokasi kejadian dan mengevakuasi korban ke RS Bayangkara, Tantui, Ambon.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter pada RS Bhayangkara, korban diduga meninggal dunia akibat sakit.

“Diagnosa dokter yang memeriksa, kematian korban diduga karena menderita penyakit maag. Karena di kamar korban juga di temukan satu botol obat sirup maag jenis Freshmog dan satu strip obat maag jenis Lansoprazole,” ungkap utomo.

Pihak keluarga, menolak dilakukan proses otopsi, mereka menerima dan iklas atas kematian korban. Jenazah korban selanjunnya direncanakan dipulangkan ke kampung halamannya di Jawa Timur.

“Jenazah korban sementara masih berada di RS Bhayangkara Tantui, dan rencananya besok, Minggu (5/2) jenazah korban akang di pulangkan ke kampung halamanya di Jawa Timur,” jelas Utomo.(S-10)