AMBON, Siwalimanews – Kenaikan sejumlah harga barang baik di pasar tradisional maupun retail membuat Komisi II DPRD Kota Ambon berencana akan mengundang Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk duduk bersama membahasnya sekaligus mencari jalan keluarnya.

Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon Jafry Taihutu, mengaku informasi yang diterima komisi bahwa terjadinya kenaikan sejumlah harga barang ini dikarenakan stok yang kosong terutama gula sehingga para pedagang menaikan harganya.

“Agenda pembahasan sudah ada dan itu paling lambat pekan depan kita sudah undang Disperindag dan pihak Bulog serta distributor lainnya untuk bahas masalah ini serta mencari solusinya sehingga tidak terjadi kenaikan harga yang membuat resah masyarakat,” janji Taihutu, kepada Siwalima di ruang rapat Komisi II, Jumat (6/3).

Pada kesempatan itu juga Taihutu mengingatkan para pedagang untuk tidak memakai isu wabah virus corona sebagai alasan untuk menaikan harga barang, sehingga  meresahkan masyarakat. Masyarakat juga dihimbau untuk tidak panik, namun tetap waspada dengan cara mengantisipasi virus ini dengan cara pola hidup sehat.

Sementara itu anggota DPRD Astrid Soplantila membenarkan, kalau saat ini harga barang di pasar tradisional maupun swalayan alami kenaikan yang cukup tinggi terutama gula.

Baca Juga: Abua Sarankan Masyarakat Hidup Bersih

“Saat informasi beredar bahwa stok gula di Ambon kosong, tiba-tiba harga gula naik cukup tinggi. Kondisi ini untuk disikapi oleh DPRD bersama dinas terkait untuk melakukan peninjauan bersama untuk mengetahui penyebab terjadinya kenaikan harga barang saat ini,” tandas Soplantila.

Ia juga mendukung langkah Komisi II yang akan mengundang Disperindag dan para distributor untuk membahas masalah ini sekaligus mencari solusinya.(Mg-3)