AMBON, Siwalimanews – Ratusan pedagang Pasar Mardika, menolak untuk direlokasi ke tempat yang telah disediakan Pemkot Ambon di Pasar Transit Passo dan Pasar Oleh-Oleh di Kawasan Tantui.

Alhasil, ratusan pedagang ini memilih nekat berjualan memenuhi badan jalan, sehingga akses kendaraan yang hendak ke luar terminal maupun dari arah Pantai Losari, menuju Pasar Batu Merah tak bisa dilalui.

Aksi yang dilakukan para pedagang ini, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan yang dibuat Pemkot Ambon, yang ingin merelokasi mereka ke tempat-tempat yang tak strategis.

Yeti, pedagang sayur yang ditemui Siwalimanews di sela-sela kesibukannya berjualan Selasa (29/9), mengaku, dirinya nekat berjualan di badan jalan, karena lapaknya sudah dibongkar.

“Lapak kita sudah dibongkar terus kita mau makan apa. Saya tidak mau dipindahkan karena jarak rumah saya dengan tempat yang disediakan pemkot sangat jauh, sehingga saya tolak untuk dipindahkan,” ucapnya.

Baca Juga: Kinerja Panitia Penjaringan Raja Negeri Siri Sori Amalatu Amburadul

Hal yang sama juga dikemukakan Wati, pedagang Ikan, ia juga tak mau pindah dalam kondisi seperti ini. Pemerintah juga harus pahami para pedagang yang berjualan di badan jalan, karena mereka juga butuh makan dan biaya hidup setiap hari.

“Tempat yang pemerintah kasih tidak layak untuk kita, ukurannya kecil, lalu jualan-jualan kita bagaiamana nantinya,” tuturnya.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Robby Sapulette kepada Siwalimanews mengaku, permasalahan pedagang ini akan dibahas dalam rapat kordinasi bersama SKPD terkait.

Sambil menunggu rapat tersebut, untuk sementara waktu arus lalulintas diarahkan untuk melewati ruas Jalan Tulukabessy, walaupun memang resikonya juga akan terjadi kemacetan di jalaur tersebut.

“Akses masuk dan keluar terminal harus dibuka tidak bisa tidak, karena itu mempersulit para sopir angkot maupun kendaraan lainnya,” tandas Sapulette. (Mg-5)