NAMROLE, Siwalimanews – KPU Bursel resmi menetapkan pasangan Safitri Malik Soulisa-Gerson Eliaser Selsily dengan jargon SMS-GES sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bursel terpilih periode 2021-2024.

Penetapan paslon SMS-GES sebagai bupati dan wabup terpilih dilakukan dalam  rapat pleno terbuka yang dipimpin Ketua KPU Bursel, Syarif Mahulauw di aula Kantor KPU Kabupaten Bursel, Sabtu (23/01).

SMS-GES ditetapkan dengan perolehan suara sebanyak 16.847 suara berdasarkan berita acara penetapan dengan nomor 01/HK.03.1-BA/8109/KPU-Kab/I/2021 tentang Rapat Pleno Terbuka Penetapan Paslon Bupati dan Wakil Bupati terpilih dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Buru Selatan Tahun 2020.

Ketua KPU, Syarif Mahulauw dalam sambutannya mengatakan, bahwa pleno ini dilaksanakan untuk menetapkan paslon SMS-GES sebagai Bupati-Wakil Bupati Bursel terpilih.

“Meskipun telah resmi ditetapkan oleh KPU sebagai paslon terpilih, tetapi ada tahapan berikut yang kemudian resminya paslon ini secara formal telah kita lewati, pengakuan publik, kedaulatan rakyat Bursel itu telah kita peroleh sejak 9 Desember 2020, tetapi hasil dari itu akan secara de jure akan dikuatkan pada waktu putusan atau SK Mendgari dan proses pelantikan akan bersama kita lalui baru dinyatakan sebagai bupati dan wabup,” ujar Mahulauw.

Baca Juga: Besok, KPU Tetapkan Bupati dan Wabup Bursel Terpilih

Sementara Wabup terpilih, Gerson Eliaser Selsily dalam sambutannya, menyampaikan permintaan maaf, lantaran calon bupati terpilih, Safitri Malik Soulisa berhalangan hadir karena ada agenda lain yang lebih penting.

“Ibu Safitri sampaikan permohonan maaf karena beliau tidak sempat hadir karena memang ada beberapa hal penting yang beliau harus lakukan,” ujar Selsily.

Menurutnya, rapat plono ini merupakan sejarah yang tak bisa dilupakan. Dalam pesta demokrasi, disadari sungguh, bahwa terkadang muncul turbulensi politik, baik di laut, darat, bahkan juga di udara lewat media sosial.

“Turbulensi itu harus kita hadapi dan bagi kami situasi saat itu terkadang mengakibatkan suhu politik yang semakin memanas, temperatur politik yang kadang naik turun, tetapi bagi kami itu adalah sebuah pelajaran penting, pelajaran konstitusional yang harus kita lewati secara bersama,” ucapnya.

Bumbu-bumbu demokrasi itu, kata dia, harus kita lewati secara bersama dan itu adalah bagian dari ujian. Untuk itu, diharapkan perbedaan-perbedaan politik, cara pandang, perbedaan kepentingan akibat dari kepentingan dan kebutuhan masing-masing paslon di pilkada kiranya dihilangkan.

“Mari kita rajut kembali kebersamaan kita, mari kita satukan kembali arti jiwa raga kita dalam semua nuansa, dalam semua kehidupan sosial yang telah dibangun selama ini dalam kehidupan Kai Wait Wali Dawen, karena itu adalah bagian dari adat dan budaya kita sebagai orang Buru. Jangan sekali-kali kita melupakan itu,” tandansya.

Hadir dalam pleno itu, wabup terpilih didampingi lima pimpinan partai pengusung, PDIP, Demokrat, PAN, Perindo dan Partai Berkarya. Sementara paslon AJAIB yang di usung Partai Golkar dan Gerindra hanya diwakili oleh pengurus DPD Golkar Bursel.

Sedangkan paslon MANIS yang diusung Partai Nasdem, PPP dan Partai Hanura tak hadir. Bahkan, tidak ada perwakilan mereka maupun partai pengusung. Pelono itu juga turut disaksikan oleh Bawaslu dan Wakapolres Buru Kompol Bachri Hehanussa. (S-35)