NAMLEA,  Siwalimanews – Bupati Buru, Ramli Umasugi mengatakan, pariwisata merupakan salah satu pilar utama penopang kemajuan pembangunan di Kabupaten Buru, sehingga pembangunan sektor pariwisata menjadi salah satu prioritas pembangunan selain sektor pertanian.

“Aksinya,  kalau membangun sektor pariwisata dimasa pandemik Covid-19 merupakan tantangan yang besar untuk kita semua, kita membutuhkan program-program strategis dari dinas pariwisata serta intervensi leading sektor yang terkait,” ungkap bupati dalam sambutannya, yang dibacakan Sekda Kabupaten Buru,  Ilyas Bin Hamid, saat membuka kegiatan pelatihan pemandu wisata alam selam,  di Resort Pantai Jikumerasa,  Selasa (27/10).

Dikatakan, program-program pelatihan dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pelaku pariwisata salah satu kegiatan strategis yang harus ditingkatkan sebagai pendukung percepatan pembangunan pariwisata di kabupaten buru.

“Pelatihan ini penting dilakukan, sebab pemandu wisata merupakan ujung tombak industri pariwisata. Ia seperti kompas yang mengarahkan para wisatawan saat melakukan wisata ke suatu tempat,” ujarnya.

Pelatihan Ini, kata dia, diharapkan memberi pemahaman utuh kepada seluruh peserta pelatihan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan aktivitas dalam pengembangan kepariwisataan, khususnya wisata selam agar menjadi aktivitas wisata yang digemari,  terutama menikmati pemandangan bawah laut yang dangkal dan wisata olahraga penyelaman di Kabupaten Buru.

Baca Juga: Kamis, Studio XXI Operasi, Prokes Ketat

“Tujuan utama diadakannya pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pariwisata di kabupaten buru, baik dari sisi kompetensi dan performancenya. melalui pelatihan ini juga diharapkan dapat memberikan pemahaman pentingnya etika dan sikap sehingga pemandu wisata selam dan homestay mampu mengimplematasikan kompetensinya dengan dasar sikap dan etika yang baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang handal dalam pengembangan kepariwisataan,” katanya.

Mengingat adanya pandemi Covid 19, maka  penyelenggaraan pelatihan telah memperoleh rekomendasi dari satuan tugas penanganan Covid-19. Olehnya itu metode pelatihan pada kesempatan ini menerapkan disiplin dan penegakan protokol kesehatan.

Panitia penyelenggara menyediakan masker bagi seluruh undangan peserta pelatih, sehingga semua wajib menggunakan masker.

Panitia juga menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di arena kegiatan. Menerapkan social distancing ataucpengaturan jaga jarak saat pelatihan. Melakukan pengukuran suhu tubuh di setiap pintu ma­-suk, baik bagi panitia pelaksana, maupun peserta pelatihan.

Membatasi jam pelatihan setiap hari, juga tidak jabat tangan secara langsung tapi mempergunakan salam korona. Serta sterilisasi alat-alat selam dilakukan di dalam air laut sesuai protokol kesehatan.

Selanjutnya jika ada panitia atau peserta yang melanggar protokol kesehatan akan dikeluarkan dari tempat pelatihan.  (S-31)