MASOHI, Siwalimanews – Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III Letjen Jeffry Apolly Rahawarin, Selasa (11/1) melakukan kunjungan kerja ke Markas Brigade Infanteri 27 Nusa Ina.

Dalam lawatan itu Mnatan Pangdam Pattimura yang murah senyum itu, didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pangkogabwilhan III, diantaranya Asops Kogabwilhan Brigjen Aditya Nindra Pasha, Aspotwil Kaskogabwilhan III Brigjen Dadang Rukhiyand dan LO Udara Kolonel Pas Chandra Waskita.

Selain dari staf Kogabwilhan III, juga turut serta dalam rombongan Waas Intel Kasdam Pattimura Letkol Arh Agung Sinaring ,Waas Ops Kasdam Letkol Inf Frandi Siboro, Danden Inteldam Pattimura Letkol Kav RP Sitompul.

Di Mako Brigif 27 Nusa Ina, Jenderal dengan tiga bintang dipundaknya itu meninjau fasilitas markas yang beralamat di Waipo, Desa Haruru, Kecamatan Kota Masohi Kabupaten Maluku Tengah, serta memberikan sejumlah bantuan perlengkapan protokol kesehatan seperti, masker serta obat-obatan.

Tak hanya itu Letjen Rahawarin pun menyempatkan diri memberikan pengarahan kepada prajurit TNI di lingkungan Brigif 27 Nusa Ina, serta prajurit Satgas BKO Arhanud yang bertugas di wilayah Kodim 1502 Masohi.

Baca Juga: Fraksi Perindo Sesali Rencana Pemkot Pinjam Uang ke Bank

Usai memberi pengarahan kepada ratusan prajurit TNI yang hadir saat itu, kepada wartawan Letjen Rahawarin mengaku, n kunker yang dilakukannya saat ini untuk kembali mempertegas keinginan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bagi segenap jajaran prajurit TNI, khusus prajurit satgas.

“Jadi kunker yang kami lakukan saat ini adalah bagian dari wujud implementasi amanat Panglima TNI, tentang perubahan pola operasi yang lebih diarahkan pada pembinaan teritorial dan komunikasi sosial (Komsos),” jelas Rahawarin.

Perubahan pola operasi dengan pendekatan pembinaan teritorial serta komsos kata Rahawarin, sejauh ini memiliki perkembangan yang sangat baik, dan pola ini sangat efektif.

“Pola operasi dengan pendekatan pembinaan teritorial dan komsos memiliki tingkat keberhasilan yang sangat baik, hal itu terbukti dimana dalam dua tahun terakhir ini, pihaknya berhasil menemukan 1000 senjata api yang diserahkan masyarakat. Tentu itu adalah sebuah capaian yang sangat baik,” ucap Rahawarin.

Menurutnya, perubahan pola operasi dengan pendekatan pembinaan teritorial dan komsos yang selama ini diterapkan di Maluku, akan diterapkan pula pada wilayah Papua dan Papua Barat.

“Jadi sudah tidak ada pola atau cara cara kerasan lagi. Pola operasi harus berubah sesuai dengan apa yang diharapkan Panglima TNI saat ini. Karennya saya tegaskan lagi kepada prajurit, agar pola pembinaan teritorial dan komsos harus ditingkatkan lagi,” pinta Rahawarin. (S-36)