AMBON, Siwalimanews – Siloam Hospital Ambon kini menghadirkan operasi untuk penggantian pinggul dan lutut serta operasi tinggi badan.

Hal ini disampaikan dr Wijaya Johanes Chendra spesialis ortopedi, sub-spesialis panggul dan lutut saat media gathering Siloam Ambon Jumat (21/1).

Menurutnya, kerusakan sendi lutut dan panggul sering sekali terjadi pada pasien-pasien usia lanjut dikarenakan sendi panggul dan lutut digunakan untuk menopang berat badan tubuh.

“Ini pada akhirnya mengakibatkan kerusakan pada sendi sehingga membutuhkan prosedur operasi penggantian sendi,” ungkap  Wijaya.

Oleh karena itu, dengan adanya prosedur replacement dapatkan menggantikan sendi yang rusak dengan sendi buatan atau disebut prostesis.

Baca Juga: Kunjungi 3 UPT PAS, Irwil Beri Motivasi bagi WBP

Prosedur penggantian sendi ini sendiri lebih sering dikerjakan pada orang-orang dengan usia lanjut, akan tetapi bisa juga dikerjakan pada orang usia muda dengan seleksi yang ketat, dengan harapan sang pasien dapat beraktivitas dan produktif kembali.

“Pasien tidak perlu khawatir untuk proses operasi dan pemulihannya. Persiapan sebelum operasi meliputi pemeriksaan dan persiapan yang matang. Sedangkan untuk pasca operasi penggantian sendi, pasien dapat langsung dilatih untuk bergerak, walaupun seberapa cepat proses recovery pasien sepenuhnya tergantung pada keberanian pasien itu sendiri untuk bergerak dan mencoba melakukan aktivitasnya secara normal,” ujarnya.

Dalam jangka waktu 1 minggu, pasien sudah dapat melakukan aktivitas ringan dan diharapkan pasien dapat berangsur-angsur kembali melakukan aktivitas normalnya.

Di lain sisi Wijaya juga menyampaikan, selain permasalahan sendi yang sangat sering terjadi, kebanyakan pasien juga mengalami kerusakan tulang yang mengakibatkan perlunya dilakukan prosedur bone lengthening atau pemanjangan tulang.

Sementara terhadap prosedur pemanjangan tulang ini sendiri, sempat booming dikalangan masyarakat untuk tujuan kecantikan, dimana seseorang ingin menjalani proses ini untuk mendapatkan tinggi tubuh yang diimpikan.

“Awal mulanya operasi pemanjangan tulang atau bone lengthening ini bukanlah ditujukan untuk alasan kosmetik. Pada awalnya operasi ini dilakukan untuk mengisi kelainan pada tulang yang hilang atau yang terpaksa harus dihilangkan,” tuturnya.

Operasi ini harus dilakukan agar membantu keseimbangan alat gerak pasien, khususnya pada bagian kedua kaki agar pasien dapat bergerak dengan baik dengan cara menumbuhkan kembali tulang pada daerah tersebut.

Wijaya mengaku telah menangani berbagai macam kasus dan di daerah Ambon sendiri pada umumnya adalah kasus pasien-pasien yang pada awalnya mengalami kecelakaan atau patah tulang, dan sang pasien mencari pengobatan alternatif yang pada akhimya membuat tulang tersebut membusuk dan harus dibuang.

Dalam kondisi-kondisi seperti inilah, dimana prosedur bone lengthening ini sangat diperlukan untuk kembali mengisi kekosongan tulang yang harus dibuang tersebut.

Ditempat yang sama Hospitals Director Siloam Ambon, dr Paulus Triaji Hadijiwaya berharap, semoga dengan kehadiran dr Wijaya sebagai sub spesialis ortopedi pertama di Maluku, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk melakukan operasi pergantian panggul dan lutut, bahkan untuk pemanjangan tulang. (S-51)