AMBON, Siwalimanews – Rumah Generasi sebagai mitra lokal Yayasan BaKTI di Maluku dalam program Kemitraan Australia Indonesia menuju masyarakat Inklusif (INKLUSI), menggelar Workshop Fungsionalisasi Pokja PUG dan Pembentukan Klinik PPRG Inklusi, yang berlangsung di Kamari Hotel, Senin (27/3).

Manager Program Rumah Generasi, Poppy Siahaya mengungkapkan, workshop ini bertujuan agar masing-masing OPD di jajaran Pemkot Ambon memahami tentang perencanaan penganggaran yang responsif gender dan Inklusi.

Harapan dari Rumah Generasi lanjut Siahaya, di masing-masing OPD memiliki perencanaan yang responsif terhadap gender, tetapi klinik yang akan membantu untuk memastikan bahwa OPD terkait mempunyai perencanaan sesuai dengan apa yang dinamakan dengan Pengarusutama Gender atau PUG.

“Nah memang sekarang itu menambahkan tentang Inklusi jadi perencanaan penganggaran yang responsif gender dan Inklusif. Artinya dalam perencanaan penganggaran masing-masing OPD atau dinas terkait itu termasuk didalamnya melibatkan perempuan dan laki-laki termasuk kelompok-kelompok marginal untuk perencanaan penganggaran,” ungkap Poppy.

Dikatakan, pengurusutamaan gender adalah strategi yang dilakukan secara rasional dan sistematis untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender dalam aspek kehidupan manusia melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengala­man, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki untuk memberdayakan kaum perempuan.

Baca Juga: Rugikan Pedagang, FPG Minta MoU BPT Dicabut

“Pengarusutamaan dijalankan untuk menggiring aspek-aspek yang sebelumnya dianggap tidak penting atau bersifat marjinal kedalam putaran pengambilan keputusan dan pengelolaan aktivitas utama kelembagaan dan program kerja,” katanya.

Menurutnya, dinas-dinas yang ikut menghadiri kegiatan Workshop Fungsionalisasi Pokja PUG dan Pembentukan Klinik PPRG Inklusi ini terdiri dari 10 OPD pada lingkup pemerintah Kota Ambon.

“Tadi yang hadir dalam kegiatan ini ada 10 OPD DP3AMD dan narasumbernya adalah Kepala Bappeda Litbank karena liding sektor dari pokja PUG sebenarnya adalah Bappeda Litbang Badan dan Perencanaan Penganggaran, ada juga Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Inspektorat, Bagian Kuangan, dan beberapa komunitas Disabilitas HWDI dan Pertuni yang hadir sekitar 18 orang,” rincinya.

Diskusi terbatas itu lanjut ibu Poppy akan dilanjutkan kembali sampai pada pembentukan Klinik PPRG.

“Klinik PPRG ini sebenarnya akan memastikan bahwa perencanaan di OPD ini sudah sesuai dengan PUG. Itu tugas fungsi dari Klinik PPRG jadi penyusunan program dari setiap OPD harus sesuai dengan PUG, “tandas Poppy seraya menambahkan, tugas Klinik PPRG ini untuk melakukan pendampingan perencanaan di semua OPD dalam penganggaran responsif gender yang kemudian diturunkan dalam rencana kerja,” katanya.

Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Litbang Kota Ambon, Enrico Matitaputty mengatakan, apabila dilakukan rencana aksi maka harus didukung dengan anggaran, dan tentu pelibatan anggota DPRD kota sangat penting sekali.

“Ini menjadi masukan untuk kedepan yang perlu kita pikirkan bersama, perlunya pelibatan DPRD Kota pada penyusunan angaran,” harap Enrico.

Terkait dengan fasilitas penunjang untuk mendukung kegiatan yang tengah dibicarakan ini, kata Enrico, sampai sejauh ini pihaknya belum mempunyai fasilitas publik sebagai sarana pendukung.

“Jika kita banding dengan Kabupaten Sumedang Jawa Barat, kesemuanya itu telah tersedia dan dianggarkan pada Dana Desa, dimana di Sumedang,  Pokja menganggarkannya pada dana desa, pokja posyandu, dan disana sudah pada tingkat informasi teknologi  (ITI). Namun demikian, sarana dan prasarana fasilitas pendukung yang dilihat di Kabupaten Sumedang tentu menjadi bahan masukan yang perlu ditiru,” ungkap Enrico.

Dirinya mengakui jika hal ini sudah dibicarakan dengan Penjabat Walikota soal model yang diterapkan disana dan nanti menjadi masukan.

“Kita mau berbicara banyak tapi tidak didukung fasilitas tentu akan mubasir,” ujar Matitaputty ketika dipercaya menjadi pembicara pada kegiatan.

Workshop Fungsionalisasi Pokja PUG dan Pembentukan Klinik PPRG Inklusi ini dipandu oleh Jean Mahupelle sekaligus sebagai fasilitator kegiatan.(S-08)