Roamang, Siwalimanews – Calon Bupati MBD Benyamin Noach berkeinginan kuat untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, mandiri, berdaya saing, berbasis sumber daya dan kearifan lokal serta berdaulat atas pulau dan gugus kepulauan dalam wadah NKRI yang berbhineka tunggal Ika.

Keinginan Noach tersebut, telah dicantumkan dalam visinya bersama pasangannya Agustinus “Ari” Kilikily untuk memajukan Kabupaten MBD jika keduanya terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati peda periode lima tahun kedepan.

Visi dari pasangan nomor urut 2 ini disampaikan di depan ratusan pendukung mereka yang memadati kampanye paslon ini di Desa Hila, Kecamatan Pulau Romang, yang dpusatkan di depan rumah tua Johanz, Minggu (29/11).

Selain itu, Noach juga mengungkapkan jika mereka terpilih nanti, maka misi dari paslon ini adalah, mewujudkan birokrasi yang profesional, bersih, inovasi dan melayani, mewujudkan keterpenuhan layanan sosial dasar bagi masyarakat miskin, mewujudkan iklim investasi daerah dan pengembangan potensi unggulan daerah, mewujudkan serta meningkatkan kwalitas SDM yang inovatif, berdaya saing, unggul dan kompetitif, mewujudkan penataan dan pengelolaan sumber daya alam dan sektor unggulan daerah secara berkelanjutan serta meningkatkan infrastruktur dan konektifitas antara wilayah berbasis pulau dan gugus pulau.

“Saya tidak pernah berjanji jalan raya di Damer, namun sekarang saya sudah anggarkan dana untuk pembuatan jalan raya secara bertahap di pulau itu,” ujar Noach.

Baca Juga: Golkar Siap Ajukan Interpelasi

Untuk masalah penerangan listrik kata Noach, PLN akan mendistribusikan mesin genset secara bertahap pada tahun 2021, 2022, 2023 untuk memenuhi kebutuhan listrik di enam kecamatan diantaranya  Wetar, Wetang, Mndona Hyera, Damer, Lakor dan Marsela.

Pasangan Noach-Kilikily sebelum diberikan rekomendasi, terlebih dahulu diuji dan dicek oleh lima partai politik pengusung. Pengujian dan pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui layak tidaknya pasangan ini.

“Saya tidak ingin berjanji sesuatu untuk bapak dan Ibu serta saudara-saudara sekalian, prinsip saya, hanya datang lihat kesusahan dan kebutuhan masyarakat dan saya melakukannya, karena saya tau masyarakat MBD ingin sejahtera, mandiri dan berdaya saing, oleh karena itu kepemimpinan kami ke depan akan membenahi kemampuan SDM masyarakat.

Selain itu saya tidak ingin berjanji namun untuk listrik, air bersih dan infrastruktur pendidikan merupakan kebutuhan masyarakat yang wajib untuk diperhatikan dan dipenuhi,” ucap Noach.

Menurutnya, pengelolaan keuangan daerah saat ini mendapat penilaian dari BPK yakni wajar tanpa pengecualian (WTP) dan itu artinya pengelolaan keuangan Pemkab MBD bersih dan ini hanya diraih saat MBD berada di bawah kepemimpinannya.

Masih menurut Noach, dengan prestasi itu, masih saja ada juga yang menuduhnya tidak tahu adat dan tumpah sopi. Padahal, yang benar adalah setiap 1 Juli yang merupakan Hari Bhayangkara, wajib dilaksanakan kegiatan pemusnahan barang bukti seperti sopi serta bahan sembako yang kadaluarsa oleh kepolisian.

“Kegiatan ini pemusnahan itu telah dilakukan setiap tahun sejak bupati terdahulu pertanyaan saya sejak dulu bupati tidak dilaporkan tidak tahu adat dan tumpah sopi, namun bupati Oyang Noach yang baru jabat bupati sudah dituduh tidak tahu adat dan tumpah sopi. Padahal, bupati yang sebelumnya juga melakukan hal yang sama,” beber Noach.

Selain itu tambah Noach, isu lainnya lagi yang dihembuskan yakni tentang kebengkrutan PT Kalwedo, padahal dirinya menjabat dirut PT Kalwedo sejak 2012 namun pada tahun 2015, ia diusung menjadi calon wakil bupati MBD dengan demikian ia diganti dari jabatan sebagai dirut dengan orang lain.

“Setelah saya turun 2015 orang lain ganti dan ditahun 2017 PT Kalwedo bangkrut. Pertanyaannya apakah saya yang sebabkan kebangkrutan perusahaan ini jawabannya tanyakan pada rumput yang bergoyang,” tukasnya.

“Jika ingin wujudkan MBD sejahtera dan mandiri serta berdaulat atas pulau dan gugus kepulauan dalam wadah NKRI cobolos nomor 2 Benyamin-Ari,” cetus Noach disambut histeris terikan massa.

Sementara itu, Jurkam lainnya Mose Mahury dalam kampanyenya menegaskan, dirinya merupakan salah satu calon yang juga berproses dalam Pilkada MBD tahun ini, namun belum mendapat dukungan dari partai politik, sehingga ketika tak berhasil menjalani proses itu, ia harus menjatuhkan pilihan untuk ketiga kandidat yang berproses dalam pilkada ini.

“Setelah saya menimbang tentang keberpihakan saya terhadap 3 kandidat, akhirnya saya putuskan untuk jatuhkan pilihan saya ke kandidat nomor urut 2, karena kandidat ini layak dapat kursi kepemimpinan 5 tahun kedepan, sebab peluang untuk dapat perbaiki MBD hanyalah ada pada pasangan Benyamin-Ari,” ucap Mahury.

Ia mengaku, khwatir dengan kandidat lainnya untuk memimpin kabupaten ini, sebab pemerintahan pak Oyang dimasa pemerintahan hanya sebagai wakil bupati, sehingga beliau tidak dapat mengambil keputusan namun ketika beliau menjadi bupati pada tahun 2019, beliau melakukan berbagai perubahan, namun usaha tersebut belum dapat direalisasi dengan masa kepemimpinan selama 1 tahun.

“Ini yang buat saya sangat mengharapkan seluruh simpatisan untuk tetap mendukung pasangan Benyamin-Ari agar menang di pilkada ini, sehingga roda pemerintahan dapat dijalankan sebagaimana mestinya,” ucap Mahury.

Kemenangan pasangan Benyamin-Ari, sudah di depan mata, terbukti di beberapa kecamatan telah menyatakan sikap untuk memenangkan pasangan ini, untuk itu ia mengajak seluruh pendukung dan simpatisannya untuk tetap memegang komitmen menangkan paslon Benyamin-Ari.

Sedangkan Alex Dadiara dalam orasi politiknya menegaskan, lima parpol pendukung ini akan menggerakkan semua kekuatan partai untuk memenangkan pasangan Benyamin-Ari.

“Kita titipkan semua harapan basudara samua ke pundak Paslon nomor urut 2, kita 14 orang anggota DPRD MBD ada bersama pasangan ini untuk sama-sama membangun negeri tercinta ini. Dalam pilkada kali ini kita siap buat Tsunami Politik di MBD,” cetusnya.

Ditegaskan, dengan bergabungnya 14 anggota DPRD MBD bersama Melkias Frans, Mos Maahury dan Benyamin Noach sudah bersatu dan siap membuat Tsunami Politik tahun ini. Untuk itu, jika ada orang yang mengatakan, biar kalah tapi dilantik, itu berarti orang yang mengatakan hal itu sudah tak waras alias gila.

“Benyamin-Ari menang, MBD sejahtera, MBD maju, MBD mandiri,” ucap Dadiara disambut teriakan massa Benyamin-Ari Pasti menang. (S-39)